Tips Mengendalikan Emosi Saat Berpuasa

27 April 2021, 11:46 WIB
Ilustrasi emosi /Andre Hunter/Unsplash/

KABAR TEGAL - Puasa semestinya menjadi sarana untuk melatih kesabaran dan kemampuan mengendalikan emosi.

Hal-hal yang memicu amarah dapat datang kapan saja, terlebih pada saat berpuasa

Bersabar dan mengendalikan emosi saat menghadapi kondisi yang menguji kesabaran dan memicu amarah bukan hal yang mudah.

 Baca Juga: Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Manfaatkan Layanan Virtual, Pengganti Silaturahmi Secara Langsung

Ustadz Mahbub Maafi, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Ramdlan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, menyampaikan kiat-kiat untuk mengendalikan emosi dalam tanya jawab berikut.

Seperti dikutip dari laman ANTARA, Berikut Bagaimana cara mengendalikan emosi saat berpuasa?

Puasa disebut sabar karena dengan puasa kita sedang mengendalikan makan-minum dan hal-hal yang membatalkannya yang dimulai dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari.

 Baca Juga: Sebanyak 3,852 Juta Dosis Vaksin Siap Pakai AstraZeneca Tiba di Indonesia

Karena itu, bulan puasa Ramadhan disebut juga sebagai bulan kesabaran (syahr ash-shabr).

Demikian sebagaimana dipahami dari pernyataan salah satu ulama garda terdepan dari kalangan tabi’in, Imam Mujahid, sebagai berikut;

وَقَالَ مُجَاهِدٌ : اَلصَّبْرُ : اَلصَّوْمُ ، وَالصَّوْمُ : صَبْرٌ ، لِأَنَّهُ إِمْسَاكٌ عَنِ الطَّعَامِ ، وَسُمِيَ رَمَضَانُ : شَهْرَ الصَّبْرِ

Mujahid mengatakan: "Sabar adalah puasa dan puasa adalah sabar, karena puasa menahan dari makan-minum. Dan bulan Ramadhan dinamai bulan kesabaran.” (Lihat Abu Hayyan al-Andalusi, Tafsir al-Bahr al-Muhith, juz, 1, h. 340).

 Baca Juga: Beredar di Sosmed Jasa Mudik Travel Gelap, Polda Metro Lakukan Penjagaan Ketat

Karena itu, orang yang sedang menjalankan ibadah puasa berusaha sebisa mungkin menahan emosinya.

Bahkan ketika ada orang mencela sekalipun, usahakan jangan terbawa emosi.

Katakan kepada orang yang mengejek tersebut; "Aku sedang berpuasa".

 Baca Juga: Hingga Idul Fitri, Pertamina Jamin Pasokan LPG di Kabupaten dan Kota Tegal Aman

Orang yang sedang berpuasa juga harus menahan dari dari berlaku tidak terpuji menurut hadits Rasulullah SAW berikut;

وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

“Jika di antara kalian tengah berpuasa, janganlah ia berkata-kata kotor dan berlaku tidak terpuji. Dan jika ada seorang yang mencela atau mengajaknya bertengkar, maka hendaklah ia berkata kepada orang itu, 'Sesungguhnya saya tengah berpuasa'". (HR. Bukhari-Muslim).

 Baca Juga: Berikut, Tata Cara Sholat Bagi Makmum Masbuk Lengkap Dengan Hukumnya

Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengendalikan emosi?

Ada bayak cara yang bisa ditempuh untuk mengendalikan emosi.

Dari banyaknya cara, berdzikir kepada Allah merupakan salah satu yang paling ampuh untuk mengendalikan emosi, seperti membaca tahlil, tasbih, tahmid, takbir, dan membaca a’udzu billahi minasy syaitahnir rajim.

 Baca Juga: Duka Mendalam, Lanal Tegal Gelar Salat Gaib dan Doa Bersama 7 Hari Berturut-turut Untuk Awak KRI Nanggala 402

Dengan mengingat Allah, maka akan menimbulkan rasa khauf, perasaan khawatir untuk melakukan hal yang tidak disukai dan diridhai oleh Allah SWT.

Dari khauf ini maka ia akan membangkitkan ketaatan kepada Allah SWT. Di samping itu, mengingat Allah SWT juga bisa mengusir setan dan menghilangkan pengaruhnya serta membuat hati tenang.

Mengingat Allah pada saat marah sebagai cara mengendalikan amarah salah satunya didasarkan pada firman Allah SWT di dalam Surah Al-Kahfi ayat 24.

 Baca Juga: Program Ramadhan, PLN Berikan Bantuan Pasang Listrik Gratis untuk Ratusan Rumah di Jawa Tengah

وَاذْكُرْ رَبَّك إذَا نَسِيتَ قَالَ عِكْرِمَةُ : يَعْنِي إذَا غَضِبْتَ

“Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa…” (QS. Al-Kahfi [18]: 24).

Ikrimah berkata bahwa yang dimaksud dengan "apabila engkau lupa" adalah "apabila engkau marah'". (Lihat, Al-Mawardi, Adab ad-Dunya wa ad-Din, h. 381).

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengendalikan emosi atau amarah adalah dengan bersegera berwudlu, karena wudlu menyucikan yang lahir maupun yang batin, meredakan emosi dan gangguan setan.

 Baca Juga: Bantu Ciptakan Kondisi Aman dan Damai, Wakil ketua MUI Jawa Tengah Ajak Masyarakat Jaga Kerukunan

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Abu Dawud dikatakan:

إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ

"Sungguh, amarah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api. Sedang api hanya bisa dipadamkan dengan air. Jika salah satu di antara kalian marah maka berwudlulah."(Lihat Ibnu Rajab al-Hanbali, Jami' al-'Ulum wa al-Hikam, h. 146).

Cara-cara tersebut bisa dilakukan untuk mengendalikan emosi dan amarah pada saat selain menjalankan ibadah puasa maupun tidak.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler