Potensi Ekonomi Digital Harus Dipercepat di Indonesia

- 18 November 2020, 11:37 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam Google For Indonesia secara daring, Rabu (18/11).
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam Google For Indonesia secara daring, Rabu (18/11). /

KABAR TEGAL - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa ekonomi digital memiliki potensi yang besar di Indonesia, sehingga perlu didorong percepatan pengembangannya, terutama di masa krisis pandemi COVID-19.

"Salah satu momentum yang bisa kita manfaatkan adalah percepatan pengembangan ekonomi digital. Potensi pasar digital Indonesia tumbuh sangat menjanjikan. Penetrasi pasar internet setiap tahun meningkat sangat signifikan," kata Presiden Jokowi dalam Google For Indonesia secara daring, Rabu 18 November 2020.

Lebih lanjut, dengan infrastruktur digital yang telah dibangun hingga menjangkau seluruh pelosok negeri, ia yakin ekonomi digital akan bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru.

Baca Juga: Iseng Rekam Orang Mandi, Pemuda Ini Ditangkap Polisi

Selain itu, presiden mengatakan bahwa sektor UMKM juga masih sangat potensial untuk dikembangkan. Ia menyebutkan, dari 64 juta UMKM yang ada, baru 8 juta atau 13 persen saja yang terintegrasi dengan teknologi digital.

"Jika seluruhnya terintegrasi dengan teknologi digital, pertumbuhannya akan semakin besar," kata Jokowi.

Presiden mengatakan, dukungan ekosistem usaha yang kondusif dapat mempercepat pengembangan ekonomi digital. Melalui Omnibus Law atau UU Cipta Kerja, UMKM diharapkan akan lebih mudah membuka usaha baru.

Baca Juga: Perangi Covid-19, Polres Jepara Bagikan Masker dan Hand Sanitizer Gratis Kepada Warga

Hal ini didorong oleh penyederhanaan regulasi yang rumit, proses perizinan diintegrasikan, dibuat simpel dan transparan, dengan bantuan teknologi. Selain itu, akses pada pembiayaan juga disederhanakan.

"Pemerintah telah mempermudah akses UMKM untuk mendapatkan kredit usaha dengan bunga yang semakin rendah dan persyaratan yang tidak memberatkan, terutama bagi startup yang baru membuka usaha," kata Jokowi.

Percepatan ekonomi digital, menurut Jokowi, juga membutuhkan lebih banyak talenta digital, sehingga diperlukan lebih banyak pelatihan untuk mengasah kemampuan SDM di bidang IT, agar mampu memenuhi kebutuhan 9 juta talenta digital nasional hingga tahun 2035.

Baca Juga: Polri Pastikan Tidak Beri Izin Keramaian Acara Reuni 212

"Upaya untuk memenuhi target 9 juta talenta digital nasional tersebut tidak bisa hanya dikerjakan oleh pemerintah. Ini harus dilakukan bersama-sama, baik oleh pemerintah, perguruan tinggi, maupun swasta," kata Jokowi.

Adanya talenta digital perlu diimbangi dengan literasi digital yang merata bagi masyarakat, terutama generasi muda agar menggunakan internet dengan baik, aman, bertanggung jawab, bebas dari misinformasi dan disinformasi, dan memerangi hoaks atau berita bohong.

Jokowi menambahkan, literasi digital yang baik akan mendorong pemanfaatan teknologi digital ke arah yang positif; meningkatkan produktivitas dan pembelajaran jarak jauh, mendorong kegiatan sosial, filantropi, penggalangan donasi untuk kemanusiaan, serta meningkatkan gerakan kepedulian, solidaritas, dan gotong-royong.

Baca Juga: Jalani Sidang Perdana, Wasmad Didakwa Pasal Berlapis

"Saya berharap berbagai inisiatif seperti Google for Indonesia 2020 akan terus bermunculan untuk berkontribusi bagi pengembangan SDM Indonesia di bidang IT, untuk membantu UMKM mengembangkan bisnis dan mampu naik kelas, serta bangkit dan maju bersama untuk Indonesia maju," pungkasnya.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x