Presiden Ungkap 3 Kunci Percepatan Transformasi Digital ASEAN

- 16 November 2020, 07:00 WIB
Presiden menekankan pentingnya optimisme, karena di tengah tantangan tersebut, masih terdapat peluang, salah satunya adalah percepatan perkembangan digitalisasi di berbagai bidang,
Presiden menekankan pentingnya optimisme, karena di tengah tantangan tersebut, masih terdapat peluang, salah satunya adalah percepatan perkembangan digitalisasi di berbagai bidang, /

KABAR TEGAL -  Presiden Joko Widodo menyampaikan, saat ini dunia mengalami krisis yang sangat hebat akibat pandemi Covid-19, termasuk negara-negara ASEAN. Lebih dari 30 juta masyarakat di ASEAN terancam kehilangan pekerjaan, dan semua kalkulasi ekonomi dan bisnis harus dihitung ulang. 

Presiden menekankan pentingnya optimisme, karena di tengah tantangan tersebut, masih terdapat peluang, salah satunya adalah percepatan perkembangan digitalisasi di berbagai bidang, di saat banyak aktivitas kerja, bisnis, dan pendidikan harus dilakukan secara virtual.

“Di saat masa sulit seperti sekarang ini kita percaya masih ada peluang dan kesempatan, kita harus tetap optimis. Di tengah pandemi ini justru kita melihat percepatan perkembangan digitalisasi,” ujarnya ketika menjadi salah satu pembicara kunci dalam Pertemuan ASEAN Business and Investment Summit 2020 (ABIS 2020) bertema “Digital ASEAN: Sustainable and Inclusive” yang dilaksanakan di Hanoi, Vietnam, Jumat (13/11/2020).

Baca Juga: Rakyat - Satgas Yonarmed 3/105 Tarik Gelar Karya Bhakti Di Perbatasan.

Presiden mengatakan, sesuai laporan Sekjen PBB, jaringan seluler telah menjangkau lebih dari 95 persen populasi dunia. Pada Juni 2020, terdapat 441 juta orang atau sekitar 65 persen populasi ASEAN adalah pengguna internet.

“Ketergantungan dunia terhadap teknologi digital semakin tinggi. Lebih dari 1,5 milyar anak harus belajar dari rumah, ratusan juta orang harus bekerja dengan platform virtual, online shopping meningkat tajam. Kondisi ini tentu memberikan peluang besar untuk mempercepat transformasi digital.” ujarnya.

Potensi ekonomi digital ASEAN yang ditaksir mencapai US$ 200 milyar pada tahun 2025, baru dapat dipenuhi jika ASEAN mampu melakukan transformasi digital. Transformasi tersebut dihadapkan pada sejumlah tantangan yang harus diantisipasi dan dimitigasi.

“Banyak jenis usaha lama yang tutup, banyak jenis pekerjaan lama yang tutup. Sekitar 56 persen pekerjaan di lima negara ASEAN terancam hilang akibat otomatisasi. Kedua, digital gap di negara ASEAN juga masih sangat besar. Penetrasi internet belum merata di seluruh negara ASEAN. Dari 10 negara, hanya 3 negara yang memiliki penetrasi internet di atas 80 persen,” ungkap Presiden.

Menghadapi tantangan tersebut, ujarnya,  perlu dilakukan berbagai terobosan. “Business as usual bukanlah pilihan. Kita harus mempercepat transformasi digital. Apalagi saat ini kegiatan ekonomi digital ASEAN masih kecil, hanya sebesar tujuh persen dari total PDB (Produk Domestik Bruto) ASEAN,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Dasuki Raswadi

Sumber: Kemenkominfo


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x