KABAR TEGAL - Kehebohan terjadi di Desa Luwunggede, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes pada Selasa malam, 7 Juni 2022.
Pasalnya, ada seorang warga yang merasa ada keganjilan dilingkungan tempatnya tinggal pasca meninggalnya sang istri.
Sang istri diketahui meninggal setelah gagal menjalani operasi bedah otak yang dijalaninya beberapa waktu sebelumnya.
Baca Juga: Tes IQ: Hanya Orang Jenius yang Bisa Menemukan Mobil pada Doodle Art Berikut Dalam 30 Detik
Warga Blok 4 Desa Luwunggede, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes bernama Tasdik mengungkapkan bahwa sepeninggal istrinya, ia merasakan kegelisahan yang amat sangat.
Menurut Jamal, warga setempat, yang membenarkan keganjilan yang terjadi di lingkungan tersebut, seperti beberapa tetangga yang mendadak sakit, dan kerap terjadi pertengkaran diantara warga lingkungan tersebut.
"Iya (betul), banyak tetangga yang sakit dan pada panas-panasan (Bertengkar)," katanya Selasa 7 Juni 2022.
Baca Juga: Tes Fokus, Kamu Layak Disebut Memiliki IQ yang Jenius jika Berhasil Menemukan Kucing pada Gambar Ini
Atas hal tersebut, Tasdik memutuskan untuk memanggil paranormal untuk mengungkap apa yang menjadi kegelisahannya.
Kedatangan grup paranormal Karang Jagat paranormal tersebut sontak mengundang rasa penasaran warga yang ramai-ramai menonton 'prosesi mediasi' paranormal tersebut.
Menurut Rizki, anggota grup paranormal Karang Jagat yang dipanggil oleh Tasdik, mengungkapkan bahwa Grup para normal tersebut asuhan Ki Samsul Giman Jailani yang berasal dari Larangan, Kabupaten Brebes.
Ia juga menambahkan bahwa prosesi tersebut adalah upaya dakwah dan mengingat kembali pencipta kehidupan dan mengingat kewajiban manusia kepada sesama manusia.
"Ya.. ini kan sekalian dakwah, supaya inget sama kewajiban manusia buat hidup rukun," katanya.
Sementara, turut hadir pula personel Polres Brebes, Doktor Kevin Hengki Prasetyo SH, MH, bersama beberapa personel lainnya guna mengamankan acara tersebut disebabkan banyaknya warga yang menonton.
Baca Juga: Cukup dengan NIK, Anda Bisa Cairkan BLT UMKM Setelah Mendaftar, Begini Caranya
Ia mengatakan bahwa prosesi tersebut merupakan bahan pembelajaran bagi masyarakat dalam upaya saling menghornati.
"Ini sebenarnya buat pembelajaran untuk kita semua terutama warga masyarakat Luwunggede, untuk saling menghormati," ungkapnya.
Hengki menambahkan bahwa jangan meninggalkan tradisi dan budaya sebagai orang jawa dan orang yang beragama.
Baca Juga: Jelang HUT Bhayangkara 76 Polsek Talang Gelar Baksos di Pasar Pesayangan, Kabupaten Tegal
"Kita harus saling menghormati, misal acara tumpengan, kita belajar untuk sedekah. Orang Jawa harus njawani, serta masyarakat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan makmurkan masjid," tandasnya.***