Mengenal Durian 'Koplok' Khas Desa Lembahsari Tegal, Punya Cita Rasa Manis, Keset dan Bertekstur Lembut

- 6 Januari 2024, 12:18 WIB
Mengenal durian Koplok asal khas Desa Lembahsari, Jatinegara, Kabupaten Tegal yang mempunyai cita rasa manis, keset dan bertekstur lembut.
Mengenal durian Koplok asal khas Desa Lembahsari, Jatinegara, Kabupaten Tegal yang mempunyai cita rasa manis, keset dan bertekstur lembut. /Kabar Tegal/Dwi Prasetyo Asriyanto/

KABAR TEGAL - Satu di antara jenis durian lokal Desa Lembahsari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal dikenal dengan sebutan durian Koplok.

Durian Koplok ini dinamakan oleh seorang pedagang durian lokal Desa Lembahsari bernama Sobirin.

Sobirin adalah warga RT 03 RW 02 Desa Lembahsari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal yang sudah lebih dari 10 tahun menggeluti usaha durian.

Baca Juga: Polresta Magelang Evakuasi dan Selidiki Penemuan Mayat Perempuan di Krasak Salaman

Menurutnya, durian lokal Koplok memiliki cita rasa yang khas sangat berbeda dengan durian lokal daerah lain. Durian Koplok memiliki cita rasa yang manis, keset dan bertekstur lembut.

"Durian di sini aja sekitar 20 jenis. Tapi yang terkenal dan sering dicari pelanggannya adalah durian Markonah dan durian Koplok, manisnya nggak ada lawan," kata Sobirin kepada Kabar Tegal saat melakukan panen durian di lokasi yang tak jauh dari kediamannya, Jumat, 5 Januari 2024.

Ia mengatakan, durian lokal tidak kalah saing dengan durian montong atau bawor. Selain buahnya yang tebal, warna daging durian koplak adalah kuning langsat.

"Setiap harinya saya menjual 300-an durian kepada pembeli dan pelanggannya. Untuk jenis markonah saya jual dengan harga Rp 70.000/buah tapi kalau bobotnya hingga sampai 4 kilogram saya jual Rp 100.000," terangnya.

Baca Juga: Jelang Akhir Masa Jabatan, Bupati Tegal Berpamitan dengan Wartawan, LSM dan Pimpinan Ormas

Selain menjual durian, Sobirin juga menyediakan rambutan dan petai khas Desa Lembahsari.

"Kadang pelanggan yang sudah tahu juga pasti menanyakan petai atau rambutan untuk dibawa pulang atau untuk oleh-oleh," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Lembahsari, Harto, mengatakan bahwa Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal sudah sejak lama menyandang ikon penghasil durian di Kabupaten Tegal, khususnya di Desa Lembahsari. Pada sekitar bulan November hingga Februari atau bertahap setiap tahun mengalami musim durian.

Kepala Desa Lembahsari Harto didampingi pengusaha durian Sobirin dan Sekretaris Desa Lembahsari saat diwawancarai disela-sela panen durian lokal 'Koplok'.
Kepala Desa Lembahsari Harto didampingi pengusaha durian Sobirin dan Sekretaris Desa Lembahsari saat diwawancarai disela-sela panen durian lokal 'Koplok'.

Menurut Harto, saat ini petani durian sedang banyak memanen durian Koplok, durian lokal Jatinegara yang keset tidak banyak airnya.

"Buah durian ini airnya tidak ada, keset sekali. Manisnya sangat luar biasa," terangnya.

Ia menjelaskan, durian Koplok dibanderol dengan harga sangat terjangkau, di kisaran Rp 50.000 - Rp 70.000. Dia juga menjelaskan untuk budidaya durian di desanya sekira 200 pohon yang sudah ada.

Baca Juga: Kades dan Perangkat Desa di Kabupaten Tegal Diminta Jaga Netralitas dalam Pemilu 2024

"Tanaman durian di sini sudah ada mungkin ratusan tahun yang lalu atau sejak nenek moyang sudah ada yah, kalau pohon yang dipanen ini rata-rata usianya di atas 30 tahunan," ungkapnya.

Ia menegaskan, durian Lembahsari ini akan menjadi ikon desa, bahkan selain wisata religi, pihaknya juga berencana akan membuat sebuah tugu durian di gerbang desanya.

"Upaya untuk melestarikan durian ini, kami beserta Pemerintah Kabupaten Tegal memfasilitasi bantuan bibit durian untuk diserahkan kepada kelompok tani," katanya.

Menanam durian menurut Harto tidak terlalu merepotkan, tidak seperti menanam jagung atau padi.

Baca Juga: Satlantas Polres Pemalang Gelar Razia Knalpot Brong, Puluhan Kendaraan Ditindak

"Kita tinggal menunggu hasil dan paling setahun sekali memberikan pupuk disekitar pohon, lebih mudah dan menghasilkan," tuturnya.

Ia menambahkan, dari berencana mengembangkan durian untuk diolah menjadi dodol durian melalui Bumdesnya.

"Rencana kedepan kami bersama Bumdes akan membuat makanan olahan dari durian yakni dodol durian," pungkasnya.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x