Network
KABAR TEGAL - Bagi anda pecinta buah durian, bulan Januari ini merupakan puncak musim durian atau panen raya buah durian, terutama di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah. Salah satunya di wilayah kecamatan Doro, tepatnya Desa Lemahabang, Kabupaten Pekalongan.
Desa Lemahabang sendiri sedikitnya memiliki lahan seluas 4.000 hektar lahan durian, dan rasa durian yang punya cita rasa yang unik. Durian yang dipanen merupakan buah durian yang matang di pohon, sehingga masak secara alami.
Anda dapat menikmati buah durian masak pohon ini langsung di rumah-rumah petani setempat. Tentunya dengan harga yang relatif lebih murah dibanding kita membeli dari pedagang yang kita jumpai di pinggir-pinggir jalan.
Baca Juga: Master Limbad Ketagihan Durian Tegal di 'Rajane Duren', Nikmatnya Ga Pengen Mati
Untuk bisa tiba di Desa Lemahabang, anda cukup menempuh jarak sekitar 18 kilometer dari exit tol Pekalongan - Batang. Kondisi jalan menuju Kecamatan Doro relatif padat pada jam-jam sibuk, jadi perkiraan waktu tempuh kurang lebih 40 menit.
Ketika anda tiba di pasar Doro, anda akan banyak menjumpai pedagang di pinggir jalan yang menjual durian. Namun anda tak perlu tergoda, karena tujuan yang dituju tak jauh lagi untuk tiba di Desa Lemahabang.
Tak kurang dari 10 menit dari pasar Doro, anda akan mulai menjumpai kebun-kebun durian milik warga. Beberapa saung dan gubug menjajakan tumpukkan-tumpukkan durian dengan aroma yang memikat, itu artinya anda mulai memasuki Desa Lemahabang.
Harga yang dipatok oleh petani di Desa Lemahabang berkisar dari Rp 25 ribu hingga Rp 60 ribu per buah, anda juga bisa menawar jika membeli dalam jumlah yang banyak. Ada juga durian montong yang dijual seharga Rp 40 ribu per kilogram, dan durian bawor seharga Rp 50 ribu per kilogram.
Anda tak perlu repot, karena pedagang disana juga menyediakan makan di tempat dengan suasana pemukiman warga pedesaan yang tentunya nyaman dan asri jauh dari hingar bingar perkotaan. Udaranya yang sejuk, akan membuat anda merasa ingin berlama-lama berada di Desa Lemahabang.
