Contoh Teks Khutbah Sholat Jumat Terbaru Menyentuh Hati Berjudul Hak Seorang Muslim atas Muslim Lainnya

- 25 Mei 2022, 14:07 WIB
Potret ilustrasi artikel Contoh Teks Khutbah Sholat Jumat Terbaru Menyentuh Hati Berjudul Hak Seorang Muslim atas Muslim Lainnya
Potret ilustrasi artikel Contoh Teks Khutbah Sholat Jumat Terbaru Menyentuh Hati Berjudul Hak Seorang Muslim atas Muslim Lainnya /Pexels/Sarath Raj

“Bagaimana keadaanmu, apa yang kamu rasakan?”

Kemudian Nabi mendoakannya dan tidak berlama-lama di rumahnya. Oleh karena itu, seyogyanya kita mengindahkan adab-adab berkunjung seperti yang diteladankan oleh Baginda Nabi tersebut. Adab lain misalkan berbicara dengan orang yang sakit dengan hal-hal yang membesarkan hatinya, melapangkan dadanya dan membuatnya nyaman. Jika yang sakit bertanya tentang sakit yang dideritanya, hendaklah kita kesankan bahwa sakit tersebut tidak parah, cepat reda dan umumnya orang bisa sembuh darinya. Janganlah kita banyak bicara dan membesar-besarkan penyakitnya. Kita mendoakan kesembuhannya dan kita sampaikan bahwa musibah dapat melebur dosa dan mengangkat derajat seorang Muslim jika dihadapai dengan penuh kesabaran. Kita juga meminta doa kepadanya. Seseorang yang mengunjungi orang sakit akan dimintakan ampunan dosa oleh para malaikat dan memperoleh kucuran rahmat dari Allah hingga ia pulang kembali ke rumahnya, sebagaimana hal itu dijelaskan dalam sebuah hadits shahih.

Keenam, mengantarkan dan mengiringi jenazahnya ketika meninggal. Orang yang mengantarkan jenazah akan mendapatkan pahala seperti besarnya gunung Uhud. Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنِ اتَّبَعَ جَنَازَةَ مُسْلِمٍ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا وَكَانَ مَعَهُ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَيْهَا وَيَفْرُغَ مِنْ دَفْنِهَا، فَإِنَّهُ يَرْجِعُ بِقِيْرَاطَيْنِ كُلُّ قِيْرَاطٍ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ، وَمَنْ صَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ رَجَعَ قَبْلَ أَنْ تُدْفَنَ فَإِنَّهُ يَرْجِعُ بِقِيْرَاطٍ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)

Maknanya: “Barangsiapa mengiringi jenazah seorang Muslim dengan didasari iman dan mengharapkan pahala dari Allah, lalu ia tetap berada di dekatnya hingga menshalatkan dan selesai dari pemakamannya, maka ia akan pulang membawa dua qirath pahala, satu qirathnya seperti gunung Uhud. Dan barangsiapa menshalatkannya, kemudian pulang sebelum dimakamkan, maka ia pulang membawa satu qirath” (HR al Bukhari).

Sudah maklum bahwa mengiringi jenazah hukumnya adalah fardlu kifayah. Jika sudah dilakukan oleh sebagian kaum Muslimin, maka gugur kewajiban sebagian yang lain. Bagi kaum laki-laki, disunnahkan mengantarkan dan mengiringi jenazah. Dan hal ini tidak disunnahkan bagi kaum wanita. Ketika mengiringi jenazah, hendaklah kita berjalan dengan diam, sibuk berdzikir, menundukkan kepala sembari merenungkan dan memperbanyak mengingat kematian. Dengan itu, kita tidak akan mudah terlena dengan gemerlapnya kehidupan dunia. Perlu ditegaskan dalam kesempatan ini bahwa tidak mengapa jika memperbanyak membaca La ilaha illa Allah ketika mengiringi jenazah. Janganlah kita terpengaruh dengan kaum Wahhabi yang mengharamkan hal itu.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mudah-mudahan kita mampu mengamalkan dan memenuhi hak-hak sesama Muslim yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits di atas. Kita sebagai sesama umat Islam seharusnya menjadi seperti satu jasad. Jika salah satu anggota badan kita mengeluh kesakitan, maka seluruh anggota badan yang lainnya akan turut merasakan sehingga tidak bisa tidur dan merasakan demam.

Kaum Muslimin yang berbahagia,
Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita amalkan bersama.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah II

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah