Contoh Teks Khutbah Sholat Jumat Terbaru Menyentuh Hati Berjudul Hak Seorang Muslim atas Muslim Lainnya

- 25 Mei 2022, 14:07 WIB
Potret ilustrasi artikel Contoh Teks Khutbah Sholat Jumat Terbaru Menyentuh Hati Berjudul Hak Seorang Muslim atas Muslim Lainnya
Potret ilustrasi artikel Contoh Teks Khutbah Sholat Jumat Terbaru Menyentuh Hati Berjudul Hak Seorang Muslim atas Muslim Lainnya /Pexels/Sarath Raj

إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى وَلِيْمَةٍ فَلْيَأتِهَا (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)
Maknanya: “Jika salah seorang di antara kalian diundang untuk menghadiri walimah, maka hendaklah ia menghadirinya” (HR al-Bukhari).

Para ulama’ mengatakan bahwa jika walimah tersebut adalah walimatul ‘urs, maka hukum menghadirinya adalah wajib. Jadi tidak selayaknya seseorang tidak menghadirinya tanpa ‘udzur. Sedangkan memakan jamuan makan yang dihidangkan hukumnya adalah sunnah, tidak wajib. Para ulama’ fiqih telah menjelaskan perkara-perkara yang menjadi ‘udzur syar’i yang membolehkan seorang Muslim untuk tidak menghadiri walimatul ‘urs. Di antaranya, ketika dalam walimah tersebut terdapat perkara mungkar seperti minuman keras dan perbuatan fasik. Sedangkan jika walimahnya bukan walimatul ‘urs, maka tidak wajib menghadirinya. Akan tetapi jika diniatkan untuk menggembirakan hati saudara sesama Muslim, maka kehadirannya menjadi berpahala.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Ketiga, menyampaikan nasihat. Menasihati seorang Muslim artinya membimbingnya kepada hal-hal yang membawa kemaslahatan baginya dalam urusan akhirat dan dunianya dan mengarahkannya kepada kebaikan. Memberikan nasihat terkadang hukumnya wajib jika berkaitan dengan melaksanakan kewajiban dan meninggalkan perkara-perkara haram. Hal ini masuk dalam kategori amar makruf nahi mungkar yang hukumnya wajib.

Memberikan nasihat kadang hukumnya sunnah jika berkaitan dengan melaksanakan perkara-perkara sunnah dan meninggalkan yang makruh. Hak memberi nasihat ini sangat ditekankan dan harus diberikan jika seorang Muslim memintanya dari saudara Muslimnya. Hanya saja tidak setiap orang layak dimintai nasihat atau layak diajak bermusyararah. Orang yang layak dimintai nasihat, bantuan saran dan pandangannya adalah orang yang berakal, berpengalaman, serta teguh dalam agama dan ketakwaan.

Keempat, mendoakan orang yang bersin. Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا عَطِسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: الْحَمْدُ للّٰه، وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوْهُ أَوْ صَاحِبُهُ: يَرْحَمُكَ اللّٰهُ، فَإِذَا قَالَ لَهُ: يَرْحَمُكَ اللّٰهُ، فَلْيَقُلْ: يَهْدِيْكُمُ اللّٰهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)

Maknanya: “Jika salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah membaca alhamdulillah. Dan saudara atau temannya hendaklah mengatakan kepadanya yarhamukallah. Jika saudaranya atau temannya tersebut mengatakan yarhamukallah, maka hendaklah ia mengatakan yahdikumullah wa yushlihu balakum” (HR al-Bukhari).

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Sholat Idul Fitri Terbaru Menyentuh Hati Berjudul Bersyukur di Hari Nan Fitri


Jika orang yang bersin tidak mengucapkan alhamdulillah, maka tidak wajib didoakan. Hal ini berdasarkan hadits yang shahih bahwa ada dua orang laki-laki yang bersin di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Nabi mendoakan salah satu di antara keduanya dan tidak mendoakan yang lain. Lantas orang yang tidak didoakan itu bertanya: “Wahai Rasulullah, Anda mendoakan orang ini dan tidak mendoakan diriku?” Nabi menjawab: “Orang ini mengucapkan alhamdulillah, sedangkan engkau tidak.”

Kelima, menjenguknya ketika sakit. Tujuan utama dari menjenguk orang sakit adalah mengokohkan simpul-simpul kecintaan antar kaum Muslimin. Hal ini sangat ditekankan terutama antar karib kerabat. Di masa hidupnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk sahabat-sahabatnya yang sakit dan mengatakan kepada yang sakit:
كَيْفَ تَجِدُكَ ؟

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah