Kenali Gejala Sifilis, Salah Satu Penyakit Infeksi Menular Seksual

- 27 Mei 2023, 15:30 WIB
Kenali Gejala Sifilis, Salah Satu Penyakit Infeksi Menular Seksual
Kenali Gejala Sifilis, Salah Satu Penyakit Infeksi Menular Seksual /

KABAR TEGAL – Saat ini beberapa wilayah di Indonesia bermunculan penyakit sifilis. Di wilayah Lampung Selatan tercatat delapan kasus dan Riau 122 kasus pada awal tahun 2022 hingga Mei 2023.

Pada laman resmi Kementrian Kesehatan di awal bulan ini, mencatat kenaikan kasus penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) sifilis atau biasa dikenal dengan penyakit raja singa.

Pada kurun lima tahun terakhir, terjadi kenaikan kasus dari 12.000 menjadi hampir 21.000 dengan rata-rata penambahan kasus 17.000 – 20.000 kasus per tahun.

Baca Juga: Cek Fakta: DIY Rawan Sifilis? Begini Kata Dokter Tri Kusumo Bawono

Apa itu penyakit sifilis?

Dilansir dari antaranews.com, Mayo Clinic dan Web MD menyiarkan bahwa sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidium karena kontak seksual, khususnya seks oral dan anal.

Setiap orang yang aktif secara seksual akan rentan terkena sifilis apabila melakukan sebuah hubungan seksual tanpa pengaman, berhubungan intim dengan banyak orang dan mengidap HIV.

Artinya, sifilis tidak disebabkan oleh pemakaian toilet dan kamar mandi yang sama, pakaian bersama ataupun alat makan bersama.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerangkan bahwa selain kontak seksual, sifilis dapat ditularkan melalui tranfusi darah dan dari wanita hamil ke janinnya.

Sifilis pada seorang ibu apabila tidak segera diobati aka menyebabkan kelahiran yang merugikan (ABO) seperti janin terlahir mati, kelahiran prematur, janin terinfeksi secara kongenital dan berat badan rendah, tergantung pada stadium sifilis.

Baca Juga: Cegah Dehidrasi, Jamaah Haji Diimbau Selalu Konsumsi Air Zam-zam Selama Beraktivitas

Bagaimana gejala penyakit sifilis?

Gejala awal penyakit sifilis adalah luka tanpa nyeri pada alat kelamin, rectum atau mulut. Pada infeksi awal. Luka kecil tersebut dsebut chancre di area genetalia.

Luka ini akan berkembang selama tiga minggu setelah paparan bakteri. Rata-rata penderita tidak memperhatikan hal ini karena biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Luka tersebut akan sembuh dalam waktu tiga hingga enam minggu.

Selanjutnya adalah tahap sekunder, setelah penyembuhan chancre asli, penderita akan mengalami ruam pada kulit dan menyebar hingga ke seluruh tubuh, bahkan telapak tangan dan kaki.

Ruam pada kulit biasanya tidak disertai ras gatal tetapi disertai luka seperti kutil di mulut atau area genital.

Beberapa penderita akan mengalami kerontokan rambut, nyeri otot, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Tanda dan gejala tersebut akan hilangselama beberapa minggu, tetapi akan berulang kali dating dan pergi selama setahun. Jika penyakit ini tidak segera diobati maka akan berlanjut ke tahap tersembunya (laten) dan berlangsung selama bertahun-tahun.

15 – 30 persen penderita sifilis yang tidak mendapat pengobatan akan mengalami kompikasi dan sampai di tahap sifilis tersier.

Baca Juga: Input NIK KTP dan KK ke cekbansos.kemensos.go.id, Cek Penerima Bansos BPNT 2023 Rp200 Ribu Cair Mei

Pada stadium akhir, penyakit ini dapat merusak organ lain pada tubuh seperti otak, mata, saraf, jantung, pembuluh darah, hati, tulang dan persendian.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x