SMPN 1 Kota Tegal melakukan kegiatan dengan mewujudkan visi pendidikan Indonesia maju yang berdaulat mandiri dan berkepribadian, melalui terciptanya wajib belajar 9 tahun.
Baca Juga: Kakak Jumadi Buka Acara Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar Kwartir Cabang Kota Tegal 2022
Johardi melihat secara langsung acara yang memamerkan hasil kreativitas peserta didik dari kegiatan projek 1 (pertama) bertajuk "Sampahku Hijaukan Bumiku".
Peserta didik belajar mengola sampah menjadi kerajinan, menjadi pupuk, menanam hidroponik hingga membuat batik ramah lingkungan dengan brand "Batik Bagus" yang merupakan akronim dari Batik Bahan Godhong Kukus.
Adapapun untuk projek ke II (kedua) bertema "Bangkitkan Semangat, Ciptakan Wirausaha Bersama", peserta didik menciptakan jajanan yang dikemas menarik, sehingga memiliki nilai jual.
Baca Juga: ASN Pemkot Tegal Kembali Dilantik, Kejar Deadline Target Desember Akhir Tahun
Sementara itu proyek wirausaha dari SMP THHK Kota Tegal, mengangkat makanan dan minuman tradisional khas Jawa dan Tionghoa.
Kapala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal M. Ismail Fahmi, S.IP, M.Si, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada sekolah yang sudah melaksanakan. SMPN 1 Kota Tegal merupakan satu dari sepuluh sekolah yang sudah melaksanakan sekolah percontohan.
‘’Kota Tegal terus berinovasi dalam upaya peningkatan pembelajaran di satuan pendidikan jenjang SD dan SMP dengan menunjuk satuan pendidikan yang akan dijadikan sebagai sekolah percontohan," kata Fahmi.
Baca Juga: Ada Laporan, Kejari Bakal Usut Dugaan Mark Up Fingerprint di Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal