Banyak faktor penyebab balita stunting, seperti kondisi sosial ekonomi, gizi calon ibu, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
Jika dibiarkan, di masa depan balita stunting akan mengalami gangguan perkembangan fisik dan kognitif, prestasi sekolah juga akan rendah, serta beresiko mengalami gangguan metabolisme, dimana endingnya adalah membatasi kontribusi optimal mereka untuk berkarya memajukan bangsa ini di kemudian hari.
Baca Juga: Jadwal Film Black Adam di Bioskop CGV Cinemas Transmart Tegal Rabu 19 Oktober 2022
Sedangkan Novi selaku tenaga kesehatan dari Kecamatan Tonjong menyatakan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bersedia menjadi Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting di wilayah pelayanannya.
Menurutnya, pekerjaan percepatan penurunan stunting dapat menjadi lebih ringan, cepat, dan tepat jika seluruh pihak nyengkuyung nya bersama-sama. Dirinya juga yakin bahwa dengan pelayanan jemput bola, peningkatan akses air minum serta sanitasi, perubahan pola asuh anak maka bisa menurunkan kasus stunting serta kematian ibu dan anak.
Untuk diketahui, Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti SE telah dikukuhkan (18/10) menjadi Bunda Asuh Anak Stunting, dan Dandim Brebes Letkol Infanteri Tentrem Basuki sebagai Bapak Asuh Anak Stunting.
Kemudian untuk di wilayah Kabupaten Brebes sendiri kasus stunting cukup tinggi yaitu meliputi baduta stunting 3.548, keluarga berisiko stunting 37.606, dan bumil beresiko 1.501.
Dari angka tersebut, di Kecamatan Tonjong sendiri baduta stunting sebanyak 184 anak, keluarga berisiko stunting 1.310, dan bumil beresiko sebanyak kurang lebih 1.501 orang.***