Ia juga membuat frustrasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama pandemi dengan meremehkan ancaman COVID-19.
Menurut Magufuli, rakyat Tanzania akan dilindungi oleh Tuhan dan dengan bermacam solusi, seperti menghirup uap.
Mantan guru kimia itu mengejek tes virus corona serta mengecam vaksin, yang dianggapnya sebagai bagian dari konspirasi Barat untuk mengambil kekayaan Afrika.
Baca Juga: 22 Teroris Terkonfirmasi Jaringan JI di Jatim Dibawa ke Jakarta
Magufuli menentang penggunaan masker dan pembatasan jarak fisik, Tanzania berhenti melaporkan data virus corona pada Mei 2020.
Saat itu, negara tersebut telah melaporkan 509 kasus dan 21 kematian, menurut WHO, yang telah mendesak pemerintah Tanzania untuk lebih transparan.***