"Kadang pelanggan yang sudah tahu juga pasti menanyakan petai atau rambutan untuk dibawa pulang atau untuk oleh-oleh," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lembahsari, Harto, mengatakan bahwa Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal sudah sejak lama menyandang ikon penghasil durian di Kabupaten Tegal, khususnya di Desa Lembahsari. Pada sekitar bulan November hingga Februari atau bertahap setiap tahun mengalami musim durian.
Menurut Harto, saat ini petani durian sedang banyak memanen durian Koplok, durian lokal Jatinegara yang keset tidak banyak airnya.
"Buah durian ini airnya tidak ada, keset sekali. Manisnya sangat luar biasa," terangnya.
Ia menjelaskan, durian Koplok dibanderol dengan harga sangat terjangkau, di kisaran Rp 50.000 - Rp 70.000. Dia juga menjelaskan untuk budidaya durian di desanya sekira 200 pohon yang sudah ada.
Baca Juga: Kades dan Perangkat Desa di Kabupaten Tegal Diminta Jaga Netralitas dalam Pemilu 2024
"Tanaman durian di sini sudah ada mungkin ratusan tahun yang lalu atau sejak nenek moyang sudah ada yah, kalau pohon yang dipanen ini rata-rata usianya di atas 30 tahunan," ungkapnya.
Ia menegaskan, durian Lembahsari ini akan menjadi ikon desa, bahkan selain wisata religi, pihaknya juga berencana akan membuat sebuah tugu durian di gerbang desanya.
"Upaya untuk melestarikan durian ini, kami beserta Pemerintah Kabupaten Tegal memfasilitasi bantuan bibit durian untuk diserahkan kepada kelompok tani," katanya.