Bangkrut, Sri Lanka Menutup Sekolah dan Instansi Pemerintah, Begini Nasib Warganya!

23 Juni 2022, 10:30 WIB
Rakyat Sri Lanka demo saat dilanda krisis stok pangan /

KABAR TEGAL – Kondisi krisis perekonomian Sri Lanka kian memburuk mengakibatkan sekolah dan instansi pemerintah ditutup.

Pemerintahan menghentikan pelayanan pemerintah sejak Senin, 20 Juni 2022 untuk menghemat cadangan bahan bakar dan gas yang hamper habis di Sri Lanka.

Tercatat ada 22 juta penduduk di Sri lanka yang mengalami devisa terburuk setelah membiayai devisi yang digunakan untuk membiayai impor beberapa komuditas, seperti: makanan, bahan bakar obat-obatan.

Baca Juga: Keren! Nasida Ria Manggung di Jerman, Ajak Bule Ikut Bergoyang Viral hingga Moncer di Internasional

Sri Lanka telah dihadapkan inflasi tinggi dan pemadaman listrik berkepanjangan sehingga memancing protes warga yang disertai desakan agar Presiden Gotabaya Rajapaksa mundur.

Nasib warga Sri Lanka menjadi sorotan seluruh dunia karena kebangkrutan terjadi di negara tersebut.

Tersorot warga setiap harinya harus antre salama berjam-jam hanya untuk mendapatkan bahan bakar gas.

Baca Juga: Kabar Gembira, KIni Game ‘Tower of Fantasi’ Bisa Download di Hp Android Kamu, Cek Sekarang Juga!

Kenaikan bahan bakar gas 12,5 kg juga dikeluhkan warga berawal seharga 2.675 rupe (Rp110.000,00) pada April 2022 menjadi 5000 rupe (Rp206.000,00).

Kenaikan harga berbanding lurus dengan stok persediaan yang ada.

Stok terbatas, mengakibatkan warga protes karena tidak bisa digunakan untuk memasak makanan dan memenuhi kebutuhannya.

Baca Juga: 5 Makanan Penurun Darah Tinggi Secara Alami Dan Cepat yang Wajib Kamu Coba

Krisis pangan terjadi setelah impor pupuk diberhentikan yang mengakibatkan hasil sektor pertanian merosot pada April, 2021 lalu.

Kini, krisis perekonomian Sri lanka yang semakin parah kebijakan pelarangan impor pupuk di cabut.

Mereka hanya menjanjikan ketersediaan pupuk dari September 2022 hingga April 2023 yang akan datang.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tebak Kata Shope Tantangan Harian dengan Huruf Dasar HATUKIL Kamis 23 Juni 2022, Raih Hadiahnya

“Walaupun kita tidak lagi punya waktu untuk mengimpor pupuk pada musim tanam ini (Mei-Agustus) , Langkah-langkah sudah diambil untuk menjamin ketersediaan cadangan yang cukup untuk musim tanaman selanjutnya,” Ucap Perdana Menteri, Ranil Wickremisinghe.

Sebelumnya diketahu bahwa Sri Lanka memiliki utang luar negeri sebesar US$51 miliar yang gagal dibayar

Hal tersebut membuat Sri Lanka krisis ekonomi yang berdampak ke semua sektor termasuk nasib warganya.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Tags

Terkini

Terpopuler