Fakta Terbaru Klitih di Yogyakarta: 'Saling Terganggu' Bukan Kategori Klitih?

6 April 2022, 11:39 WIB
Fakta terbaru klitik Yogyakarta, Bukan termasuk aksi klitih? /

KABAR TEGAL - Terungkap fakta terbaru aksi diduga Klitih di Yogyakarta yang menewaskan salah satu pelajar di Yogyakarta.

Pihak kepolisian hingga kini terus mendalami kronologi dugaan Klitih di lokasi tempat kejadian perkara (TKP). 

Berdasarkan fakta yang dikumpulkan polisi ada dugaan saling bentrok dan terganggu antara kelompok korban dan pelaku.

Baca Juga: 3 Fakta yang Memberatkan Herry Wirawan Hingga Pengadilan Tinggi Vonis Hukuman Mati

Kombes Pol Ade Ary Syam Indriardi menyampaikan jika kedua kelompok korban dan pelaku tersinggung karena suara motor yang bising.

Dari hasil pendalaman kronologi, Kombes Pol Ade Ary Syam Indriardi menjelaskan awal mula kejadian tersebut.

Bermula dari kelompok korban yang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi serta suara bising, dan bertemu kelompok pelaku. 

Baca Juga: Polisi Dalami Kasus Diduga 'Klitih' di Yogyakarta dan Lakukan Cek TKP, Siapa Pelakunya?

Mendengar suara bising dari motor kelompok korban, kelompok pelaku yang berjumlah 5 orang tidak terima.

"Sambil melaju dengan kecepatan tinggi motornya, karena suara motor besar akhirnya di jalur lambat kelompok korban bertemu dengan dua motor yang diduga kelompok pelaku yang dikemudikan 5 orang," terang Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi pada selasa, 5 April 2022.

Dari kejadian tersebut, akhirnya kelompok pelaku membalas dengan suara bising juga.

"Karena merasa terganggu oleh suara bising dari kelompok korban, maka kelompok pelaku membleyer membalas karena mereka tersinggung," tambahnya.

Baca Juga: Aksi Klitih Memakan Korban, Gubernur DIY Geram 'Meski Dibawah Umur Harus Diproses Hukum'

Melihat balasan kelompok pelaku, kelompok korban akhirnya melanjutkan perjalanan menuju arah Jalan Imogiri. 

Setelah merasa amankelompok korban melanjutkan perjalanan ke salah satu warmindo di wilayah Gedongkuning Kotagede, Yogyakarta.

Namun, tak berselang saat kelompok korban tiba di warmindo justru kelompok korban datang dan menriaki dengan makian dan emosi.

"Sebagian memesan makanan (kelompok korban), sebagian sedang proses menyetandarkan kendaraannya. Namun kelompok pelaku lewat disebelahnya dengan ngegas membleyer dengan mengatakan Asu, Bajingan," jelasnya.

Baca Juga: Viral Pesan Suara Soal 'Perang Sarung' di Kecamatan Pangkah, Ini Penjelasan Kapolsek

Atas kejadian itu terjadi aksi saling kejar antara kelompok pelaku dan kelompok korban hingga terjadi kekerasan.

Dari kejadian tersebut, salah satu pelajar bernama Daffa Adzin Albazith menjadi korban sabetan gir pada wajah hingga akhirnya meninggal dunia.***

 

Editor: Meigitaria Sanita

Tags

Terkini

Terpopuler