Viral Pesan Suara Soal 'Perang Sarung' di Kecamatan Pangkah, Ini Penjelasan Kapolsek

- 6 April 2022, 08:41 WIB
Anggota Polsek Pangkah gencar melakukan patroli selama bulan Ramadhan
Anggota Polsek Pangkah gencar melakukan patroli selama bulan Ramadhan /Kabar Tegal / Sandy /

KABAR TEGAL - Beredar pesan suara yang menyebutkan terjadinya potensi 'perang sarung' yang dilakukan oleh sekelompok remaja di wilayah Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Selasa 5 April 2022 dini hari kemarin. 

Diduga pesan suara tersebut adalah suara salah seorang Kepala Desa di Kecamatan Pangkah, yang isinya mengimbau seluruh ketua RT dan perangkat Desa untuk memantau anak-anak dan remaja untuk tidak keluar rumah pada malam hari. 

"Sekedar pemberitahuan, tadi sekitar pukul 01.30 WIB akan terjadi perang sarung yang di dalamnya diisi batu, dan benda-benda tajam. Mereka sudah janjian untuk bertemu, beruntung tadi saya beserta tokoh masyarakat sedang melakukan ronda, saya melihat sekitar 200 anak sedang kumpul banyak sekali, kita laporkan Polsek dan langsung dibubarkan," jelas perekam. 

Baca Juga: Ini 5 Tempat Buat Ngabuburit di Kota Slawi, Nomor 5 Ada Aneka Jajanan yang Bakal Manjakan Lidah Saat Berbuka

Menanggapi ini, Kapolsek Pangkah AKP Awan Agus Setijono ketika dihubungi oleh kabartegal.com membenarkan terjadinya kerumunan beberapa remaja pada Selasa, 5 April 2022 dini hari kemarin. Namun pada saat melihat mobil patroli Polsek Pangkah, kerumunan remaja itu langsung bubar dengan sendirinya. 

"Begitu lihat mobil patroli, mereka langsung bubar," jelas AKP Agus Awan. 

Terkait dengan 'perang sarung' seperti yang diberitahukan dalam pesan suara, Kapolsek mengatakan sempat melakukan penyisiran kepada para remaja namun tidak ditemukan senjata tajam (sajam).

"Sempat kami geledah, memang ditemukan ada beberapa sarung yang diisi batu, tapi tidak untuk tawuran atau apapun istilahnya. Sebatas permainan sambil menunggu sahur, tidak ditemukan sajam atau benda-benda lain. Akhirnya kami beri imbauan bahwa itu membahayakan, setelah itu kami minta mereka untuk pulang dan menunggu sahur di rumah masing-masing," jelas Kapolsek. 

Kapolsek menambahkan, kegiatan atau cara mereka melakukan ronda kurang tepat jika dilakukan dengan membawa sarung dan batu, karena apabila bertemu dengan kelompok lain, akan berpotensi saling ejek dan rawan terjadi keributan.

"Sarung yang diisi batu itu bisa menjadi sangat bahaya bila terkena badan tubuh orang lain," tegas Kapolsek.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x