Presiden : Semangat Dakwah Adalah Merangkul, Bukan Memukul

- 26 November 2020, 04:52 WIB
Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo /


KABAR TEGAL- Pemerintah mendukung penuh ikhtiar Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mewujudkan Islam rahmatan lil 'alamin dalam kehidupan bangsa yang majemuk. Corak keislaman di Indonesia identik dengan pendekatan dakwah kultural yang persuasif dan damai, tidak menebar kebencian, jauh dari karakter ekstrem dan merasa benar sendiri.

"Hal ini menunjukkan bahwa semangat dakwah keislaman kita adalah merangkul, bukan memukul. Karena hakikat berdakwah adalah mengajak umat ke jalan Presiden sesuai akhlak mulia Rasulullah saw.," Kata Joko Widodo dalam akunnya melalui video yang dilakukan pada Musyawarah Nasional X MUI, sesuai secara langsung daring pada Rabu, 25 November 2020.

Presiden juga mensyukuri bahwa ikhtiar MUI didukung oleh semua elemen bangsa yang menyadari bahwa hidup berdampingan dan bekerja sama demi dan kemajuan bangsa. Pemerintah tidak dibiarkan sendirian, namun ditemani bahkan dibantu oleh berbagai ormas Islam bersama para ulama, habaib, dan cendekiawan.

Baca Juga: Ganjar : Tidak Usah Ada Libur Panjang Akhir Tahun

"Ini modal berharga kita sebagai sebuah bangsa yang belum dimiliki oleh negara-negara lain," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua jajaran pengurus MUI pusat dan daerah di seluruh Indonesia atas perannya menjadi jembatan komunikasi antara ulama dengan pemerintah. Selain itu, juga atas kontribusinya dalam mencerdaskan dan memberdayakan ekonomi umat sehingga terbangun hubungan yang harmonis dan kondusif, bukan hanya di internal umat Islam, tapi juga kerukunan antarumat beragama di seluruh penjuru Tanah Air.

"Dalam perjalanannya, Majelis Ulama Indonesia telah menjadi tenda besar umat Islam, sebagai khadimul ummah , sebagai pelayan umat, dengan komitmen dan peran yang telah teruji dalam membimbing, membina dan mengayomi umat Islam di manapun berada," ungkapnya.

Baca Juga: Berikut Empat Fokus Utama Alokasi APBN 2021

Saat ini, lanjut Presiden, pemerintah terus mengerahkan semua sumberdaya untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Pemerintah berupaya mengatasi masalah kesehatan dengan penanganan ekonomi sehingga membuat masyarakat aman dari Covid-19 tapi tetap produktif dan mampu bertahan hidup.

Berkaitan dengan upaya mengatasi masalah, Kepala Negara memberikan apresiasi yang tinggi pada responsivitas MUI dalam mencegah penularan Covid-19 dengan menyusun sejumlah fatwa dan panduan yang tepat untuk mengatur dan mengisi waktu satu kali. Fatwa-fatwa tersebut sangat kontekstual dan senafas dengan prinsip-prinsip kemaslahatan.

"MUI juga sangat konsisten menyuarakan pentingnya mematuhi protokol protokol kesehatan dalam setiap kegiatan, termasuk kegiatan yang membatasi dan berdakwah. Mengutamakan keselamatan jiwa di tengah ancaman pandemi merupakan prinsip kemaslahatan syariat Islam," jelasnya.

Baca Juga: Survey Publik : Mayoritas Responden Mendukung Masa Jabatan Presiden Diperpanjang

Keterlibatan MUI untuk mengajak umat disiplin menjalankan protokol kesehatan akan menjadi teladan yang baik. Dengan keteladanan para ulama, para habaib, dan tokoh masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, Presiden yakin tugas berat pemerintah akan menjadi semakin ringan.

"Dalam kesempatan mulia ini, saya mohon MUI juga dapat membantu mengawal program vaksinasi yang akan segera kita lakukan sebagai jalan keluar untuk mengatasi pandemi agar kesehatan masyarakat bisa cepat pulih dan ekonomi bisa bangkit kembali," tandasnya. ***

Sumber : Humas Kemenstneg

Editor: Chaerul Azmi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah