Pelabuhan Patimban Siap Layani Ekspor Impor Di Bulan Desember 2020

16 November 2020, 19:01 WIB
Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan Republik Indonesia /

KABAR TEGAL - Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat siap melayani kegiatan ekspor perdananya di bulan Desember 2020. Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memberikan keynote speech di acara Dialog Publik secara virtual bertema “Pelabuhan Patimban dan Pengembangan Ekonomi Daerah”, Senin ( 16/11).

“Kami menyelesaikan tetap menyelesaikan semua infrastruktur infrastruktur infrastruktur yang salah Pelabuhan Patimban, sehingga ini dapat segera dimanfaatkan dan diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi Nasional. Harapannya bulan Desember nanti kita akan menggunakan pertama kali sebagai terminal mobil yang digunakan untuk ekspor dan impor mobil. Sambil kami juga melanjutkan melanjutkan pembangunan tahap berikutnya, ”jelas Menhub.

Menhub berkata, saat ini tim pelaksana pekerjaan masih terus melakukan pekerjaan-pekerjaan agar bisa dioperasikan secara terbatas di bulan Desember 2020.

Baca Juga: KKP Sahkan Peta Okupasi Empat Lembaga

Saat ini Pelabuhan Patimban tengah dalam proses penyelesaian tahap 1 yaitu penyelesaian Terminal Peti Kemas seluas 35 hektar dengan kapasitas 250.000 TEUs dan Terminal Kendaraan seluas 25 hektar dengan kapasitas 218.000 CBU. Sementara, yang sudah siap dimanfaatkan adalah Dermaga Kendaraan seluas 350 mx 33 m dengan kapasitas 218.000 CBU.

Dari sisi akses jalan, sudah siap dioperasikan juga jalan akses sepanjang 8,2 kilometer dari jalan raya Pantura yang telah membangun pembangunannya oleh Kementerian PUPR.

Menhub mengungkapkan, mulai 2021 segera dimulai pembangunan selanjutnya yaitu pengerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 hektar dengan kapasitas kumulatif 3,75 juta TEus dan Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif 600.000 CBU serta Terminal RoRo seluas 200 meter.

Baca Juga: Puan Maharani Jadi Anggota Kehormatan Korps Brimob

“Secara jangka panjang, tahun 2027 diharapkan Patimban akan menjadi pelabuhan besar yang difungsikan untuk kegiatan ekspor industri otomotif dan logistik dari Indonesia ke luar negeri yang tentunya tidak mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, namun juga secara nasional dan meningkatkan hanya data saing Indonesia dalam perekonomian global , ”Ungkap Menhub.

Menhub mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak seperti: Pemerintah Daerah, Akademisi dan masyarakat terhadap dukungan yang sangat besar dalam pembangunan Pelabuhan Patimban.

“Dukungan dari berbagi pihak sangat penting bagi kami untuk membantu mengawal dan menjadi kontrol sosial dan memberikan kajian dan masukan sehingga infrastruktur yang dibangun dapat digunakan secara optimal,” tandas Menhub.

Baca Juga: Presiden Ungkap 3 Kunci Percepatan Transformasi Digital ASEAN

Selain pembangunan fisik pelabuhan, Kemenhub juga melakukan beberapa program pendukung keselamatan dan kelancaran, baik di sisi laut maupun darat, di antaranya adalah: Pemasangan sarana alat navigasi pelayaran; Pengkajian dan pengesahan ISPS (International Ship and Port Facility Security); Penyediaan CIQP (Prosedur Karantina Kepabeanan).

Kemudian, Optimalisasi penerapan manajemen & rekayasa lalu lintas, Pengaturan ulang fase Alat Pemberi Persyaratan Lalu Lintas (APILL); Pembangunan dan pemasangan serta pemeliharaan fasilitas jalan sepanjang jalan nasional menuju akses Pelabuhan Patimban, Perutean Ulang jaringan trayek angkutan umum jalan raya / perdesaan dengan memasukan Pelabuhan Patimban sebagai salah satu tujuan angkutan umum; dan Pembangunan fasilitas angkutan umum seperti halte untuk mendukung kemacetan akibat angkutan umum yang berhenti di sembarang tempat.

Baca Juga: Terpengaruh Obat Terlarang, Remaja Ini Tega Aniaya Orang Tua Kandungnya

Kemenhub juga berfokus pada aspek sosial yaitu dampak dari pembangunan pelabuhan ini terhadap mata pencaharian masyarakat dan nelayan di sekitar Patimban. Beberapa program yang telah dilakukan yaitu: Pemberian bantuan kapal yang muatannya lebih dari 15 GT agar bisa melaut dengan kapasitas besar dan jarak yang lebih jauh, dan Pembentukan koperasi usaha bersama untuk nelayan agar dapat memperluas kerjasama dan usaha.

Turut hadir dalam acara dialog ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Subang Ruhimat, Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H Purnomo dan sejumlah narasumber lainnya seperti: Ketua Himpunan Kawasan Industri Indonesia Sanny Iskandar, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran Yudi Nurul Ihsan dan Associate Professor Kewirausahaan di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB Wawan Dhewanto.***

 

Sumber : dephub.co.id

Editor: Chaerul Azmi

Terkini

Terpopuler