Baca Juga: Viral! Mie Instan Topping Emas 24 Karat, Aman atau Tidak?
Menurutnya, masalah sebenarnya yang sering dialami adalah ketika makan karbohidrat sederhana adalah memakan produk tepung olahan seperti roti putih atau nasi putih.
Dr. Romm menjelaskan bahwa tidak seperti karbohidrat kompleks yang memanfaatkan energi dan kadar gula darah dengan baik, karbohidrat sederhana menyebabkan lonjakan gula dan insulin. Makan makanan tersebut secara teratur dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan obesitas, resistensi insulin, peradangan, dan masih banyak lagi.
Karbohidrat sederhana bisa Anda temukan pada bagel, nasi putih, pasta putih, roti putih, donat, dan muffin.
2. Lemak Tidak Sehat
Tiga jenis lemak makanan terkait dengan peradangan dan ikut berkontribusi pada kelebihan lemak perut adalah lemak trans, lemak jenuh, dan lemak omega-6.
Para ahli di Mayo Clinic menjelaskan bahwa lemak trans yang biasa ditemukan dalam makanan yang dipanggang dan digoreng bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dr. Romm mengatakan bahwa lemak berkualitas baik seperti minyak zaitun dan alpukat sangat ideal. Lemak ini, jelas tidak hanya bermanfaat terhadap fungsi sel yang sehat, tetapi berperan dalam mencegah Anda untuk makan berlebihan.
Jenis lemak trans biasa ditemukan pada makanan kemasan, potongan daging olahan yang berlemak tinggi, produk susu berlemak penuh, sedikit permen (lemak jenuh), minyak jagung, minyak biji anggur, minyak kedelai, minyak safflower, dan minyak bunga matahari (lemak omega-6).