"Kami membeli dari petani sesuai trend harga saat ini. Misal saat ini harga di angka Rp 5200 per kilogram, kami beli jagung yang masih bonggolan dari petani Rp 140 ribu per karung. Jika diolah menjadi jagung pipilan kering satu karung menghasilkan 35 kilogram," ujar Rasmo, Manajer Unit KSUT.
Ditanya soal kisaran margin atau profit yang diperoleh BUMDes dalam menjalankan KSUT ini, Rasmo memprediksi besarannya bisa mencapai minimal 10 persen dari belanja modal.
"Jika ditotal pengeluaran dalam satu musim tanam kemarin berkisar Rp 130 juta, Rp 30 juta di awal musim tanam, dan Rp 100 juta untuk membeli hasil panen. Estimasi kami kira-kira profil bersihnya Rp 13 juta rupiah. Sebagian akan kami serahkan ke desa sebagai Pendapatan Asli Desa (PAD)," ujar Rasmo.
Baca Juga: Mendes PDTT Optimis BUMdes Jadi Motor Penggerak Entaskan Stunting
BUMDEs Maju Jaya tengah melakukan upaya dan komunikasi dengan pihak Kecamatan Kedungbanteng untuk pengajuan tambahan modal lewat UPK ataupun BUMDesma. Pemodalan pada saat panen raya menjadi kendala tersendiri yang dihadapi.
"Kami terbentur pemodalan pada saat panen raya. Untuk itu kami tengah melakukan upaya agar pihak kecamatan bisa memberikan solusi," pungkas Sandy.***