Polemik Banteng vs Celeng Berimbas pada Tensi Politik di Tegal ?

- 19 Oktober 2021, 21:07 WIB
Ilustrasi Banteng lawan Celeng tengah marak diperbincangkan
Ilustrasi Banteng lawan Celeng tengah marak diperbincangkan /Kabar Tegal//Anis Yahya Twiter @Nakula

KABAR TEGAL - Eskalasi suhu politik semakin meruncing meski Pemilihan Presiden (Pilpres) masih panjang.

Namun bagi rumah tangga partai politik (parpol) 3 tahun merupakan waktu yang pendek untuk dilakukannya konsolidasi masing-masing di internal parpol.

Banyak pernyataan saling serang bermunculan lewat tokoh-tokoh parpol. Bahkan intrik politik seperti tengah berseteru juga tak cangggung lagi ditampakkan oleh tokoh-tokoh sentral partai politik papan atas. 

Tak terkecuali isu banteng lawan celeng yang tengah ramai diperbincangkan, mengisyaratkan adanya proses kontra produktif di internal partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: CEK FAKTA: Isu Megawati Soekarno Putri Meninggal di RS Pusat Pertamina, Berikut Pernyataan Bendahara DPP PDIP

Pecah 'kongsi' di kandang Banteng Moncong Putih itu muncul ketika ada dua kader PDIP yang sama-sama potensial dan punya peluang besar masuk dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. 

Yang pertama adalah Ketua DPR RI, Puan Maharani, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang juga kader dan elit PDIP.

Sebutan celeng muncul setelah Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Purworejo Albertus Sumbogo menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto mengatakan kader yang melakukan deklarasi Capres mendahului Ketua Umum Megawati Soekarnoputri adalah celeng, bukan banteng.

Baca Juga: Survei Capres-Cawapres 2024: Prabowo-Puan Kalahkan JK-Anies

Lantas bagaimana imbas "ketegangan" Banteng Lawan Celeng itu berimbas ke daerah seperti Kota dan Kabupaten Tegal?

"Kota Tegal baik-baik saja mas. Sesuai arahan DPP Partai," ujar Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro, Selasa 19 Oktober 2021.

Kusnendro yang berasal dari partai PDIP tak merisaukan gejolak yang tengah terjadi di internal partai, baginya kader PDIP merupakan kader yang taat dan patuh terhadap aturan partai.

"Kader PDI Perjuangan adalah kader yang solid dan taat terhadap aturan dan mekanisme partai, serta tegak lurus terhadap perintah partai," tambahnya.

 Baca Juga: Eksklusif! Ganjar Pranowo Blak-blakan Bicara Soal 'Nyapres' Dihadapan Ratusan Pimred PRMN

Sementara secara terpisah, Ketua SGP atau Sahabat Ganjar Pranowo Kabupaten Tegal, Agung Hidayat Setyawan menyampaikan bahwa fluktuasi suhu politik tidak lepas dari strategi partai-partai politik.

"Ketika Banteng menghadang ataupun Banteng mengejar, Celeng cenderung menghindar tidak mau bertarung," ungkapnya melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa 19 Oktober 2021.

Menurutnya kenapa Celeng cenderung menghindar dan tidak mau bertarung lantaran Celeng berlari ke arah yang lurus.

Baca Juga: Ratusan Baliho Puan Maharani Mulai Bertebaran di Brebes, Tegal dan Slawi, Merebak Hingga Pelosok Desa

"Filosofinya Celeng itu larinya lurus gak pandang di depan ada penghalang," tambahnya.

Dorongan kuat dari basis masyarakat tidak bisa dihentikan dengan adanya Banteng dan Celeng.

"Pilihan yang pahit bagi pak Ganjar tapi itu adalah pilihan. Atau ini juga merupakan skenario dan strategi Banteng, kita enggak tau," tambah Agung.

Tapi menurutnya, ketika partai politik mengesampingkan dukungan untuk Ganjar, hal itu juga bisa merupakan strategi politik.

"Masyarakat Indonesia sangat peduli dengan orang yang terdholimi," pungkas Agung.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah