Kiat Satgas Jogo Tonggo Mejasem Barat Cegah Penularan Covid-19

- 27 Mei 2021, 09:53 WIB
Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal saat mengunjungi Kampung Siaga Candi di Desa Mejasem Barat, Kecamatan Kramat.
Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal saat mengunjungi Kampung Siaga Candi di Desa Mejasem Barat, Kecamatan Kramat. /Dok.Humas Pemkab Tegal/

“Sampai sekarang, pandemi sudah berjalan lebih dari satu tahun, kami masih rutin jaga malam untuk memantau aktifitas warga, disamping membuka ruang komunikasi warga. Warga melaporkan jika ada kedatangan tamu dari luar, atau apabila menjumpai seseorang yang bukan warga sini, maka akan kami data,” ujarnya.

Sempat ada warga yang terpapar dan menjalani isolasi mandiri. Secara otomatis warga sekitar akan membantu mencukupi kebutuhan konsumsi makan dan vitaminnya sehari-hari.

Baca Juga: Ribuan Kapal Tak Bisa Melaut, Ketua HNSI: Pemkot Tegal Diminta Ikut Campur Tangan Cari Solusi

“Semuanya dihimpun dari swadaya warga sini. Jika ada salah satu warga kami terinfeksi Covid-19, maka dana tersebut akan dialokasikan untuk membantu warga tersebut,” jelasnya.

Tak hanya di Desa Mejasem Barat, warga di RT01 RW02 Desa Bangungalih, Kecamatan Kramat juga masih konsisten dengan Satgas Jogo Tonggonya.

Sekretaris Desa Bangungalih Teguh Pujiono mengatakan jika lingkungan RT01 RW02 di wilayahnya termasuk salah satu rukun warga yang masih aktif dan memiliki konsitensi serta kepedulian tinggi terhap upaya memutus rantai penularan Covid-19.

Baca Juga: Dipenuhi Ketegangan, Villareal Resmi Juarai Liga Europa Setelah Taklukkan MU

“Bahkan, salah satu rumah kepala dusun di sana digunakan sebagai tempat isolasi mandiri warganya yang tidak bisa isolasi di rumah karena berbagai sebab. Kami pun masih terus bergotong royong membantu mencukupi kebutuhan makan sehari-hari warga yang terkena Covid-19,” terangnya.

Di tempat yang sama, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro menyampaikan jika eksistensi Satgas Jogo Tonggo sangat diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19 dengan memanfaatkan modal sosial kegotong-royongan warga.

Pihaknya juga melihat ada pola komunikasi efektif yang terbangun, dimana warganya lebih peduli dan saling mengingatkan penerapan protokol kesehatan di lingkungannya seperti mencegah kegiatan yang menimbulkan kerumunan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan disiplin menjalankan isolasi mandiri apabila terpapar.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah