RAT Koperasi Sejahtera Kabupaten Tegal, Kredit Macet Berkurang 41,05 Persen

- 18 Maret 2021, 22:25 WIB
Bupati Tegal Umi Azizah saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Sejahtera Tahun Buku 2020 di Gedung PKK Kabupaten Tegal, Rabu, 17 Maret 2021.
Bupati Tegal Umi Azizah saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Sejahtera Tahun Buku 2020 di Gedung PKK Kabupaten Tegal, Rabu, 17 Maret 2021. /Dok.Humas Pemkab Tegal/

Kerjasama dengan bendahara gaji lebih diformalkan dan sistem penggajian nontunai melalui transfer rekening dimanfaatkan untuk menekan risiko, termasuk menambahkan asuransi kematian di dalamnya.

Umi pada periode kepengurusan yang baru nanti piutang macet tersebut bisa ditekan lebih rendah lagi dengan menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan lain untuk melakukan pemotongan karena anggota peminjam sudah pensiun dan tidak lagi tercatat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca Juga: Ribuan Domba Seberangi Danau Beku di Tibet

Lebih lanjut, Umi mendorong agar usaha KPRI Sejahtera ini tidak hanya bertumpu pada simpan pinjam, tap juga usaha lain yang peluangnya juga banyak, termasuk mengoptimalkan pendapatan dari penjualan barang konsumtif kepada anggotanya maupun kebutuhan kantor di lingkungan Pemkab Tegal.

Dan di era internet of things ini, lanjut Umi, semuanya jadi lebih mudah karena berjualan di platform digital tidak harus punya toko besar, tinggal bekerjasama dengan supplier dan mendigitalisasi tampilan serta informasi barang yang dijual, lengkap berikut harga dan layanan transaksi pembayaran nontunai yang itu juga terintegrasi ke jasa pengirimannya.

“Di koperasi, yang seperti ini jadinya tantangan, karena kecenderungannya, pengelolaan koperasi masih mengandalkan proses bisnis konvensional atau boleh dikatakan tradisional. Belum berani mendisrupsi diri, berinvestasi di sektor digital ekonomi. Mengintegrasikan big data seperti data kepegawaian di BKD, di bendahara keuangan perangkat daerah sebagai database segmen potensial KPRI,” ujar Umi.

Baca Juga: Wulan Guritno Gugat Cerai Adilla Dimitri, Sidang Perdana Digelar Hari Ini

Menanggapi itu, Ketua KPRI Sejahtera Nurhayati yang juga Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal mengatakan jika pihaknya akan berupaya visioner, mendisrupsi budaya kerja dan proses bisnis KPRI Sejahtera dengan mencari sumber daya potensial yang berkompeten dan melek teknologi sebagai resource penting bagi kemajuan perkoperasian ke depan.

Nurhayati mengungkapkan, jika dulu pegawai yang pinjam uang di koperasi modalnya hanya kepercayaan, termasuk kepercayaan pada bendahara gaji di masing-masing instansi.

Tapi, karena perpindahan pegawai sering terjadi, lalu penerimaan gaji bulannya masih berupa uang tunai, ditambah pencatatan pembukuannya masih manual, maka terjadi banyak masalah dan kredit macet.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x