Bantuan Sosial Tunai Dan Masyarakat Tadisi

- 18 Februari 2021, 07:52 WIB
Teguh Puji Harsono Pegiat Budaya Wiwitan
Teguh Puji Harsono Pegiat Budaya Wiwitan /

KABAR TEGAL - Masyarakat tradisi khususnya di Kabupaten Tegal telah mengenal ajaran leluhur berupa falsafah hidup Nrimo ing Pandum artinya apa yang menjadi perjalanan hidupnya harus dijalani,

Situasi pendemi ini mendorong Pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat. Disamping itu sebagai bentuk kepedulian Pemerintah telah menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Saat dihubungi melalui telepon, pegiat budaya Tegal Wiwitan, Teguh Puji Harsono, meyampaikan bahwa virus sudah ada sejak zaman dulu. Sedangkan masyarakat tradisi menyikapinya dengan cara menyediakan kendi berisi air bersih di teras rumah yang digunakan untuk mencuci kaki-tangan setelah bepergian.

Baca Juga: Distribusi BST KPM Tahap II Berjalan Tanpa Kendala

Program Pemerintah penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dapat membantu masyarakat. Tetapi jangan sampai menina bobokan dan menurunkan mentalitas masyarakat menjadi pemalas,. Karena Bangsa kita telah mengalami jatuh bangun,

"Seperti apa kata Bung Karno meski dihancurkan tetap akan bangkit kembali. Sehingga menjadi Bangsa yang tahan banting" ujar Budayawan Teguh Puji Harsono. Kamis (18 Desember 2021).

Dikatakan, berdasar fiqih tradisi dalam menyikapi masa sulit seperti ini sangatlah beragam. Laku masyarakat juga yang menentukan ketahanan menghadapi berbagai kondisi yang disesuaikan dengan adat sosial budayanya.

Baca Juga: Bantuan Sosial Tunai Untuk 16.713 KPM Kab Tegal Telah Tersalurkan

Sebagai bentuk ikhtiarpun dalam menyikapi kondisi pandemi, untuk mengantisipasi dan mengobati diyakini melalui tanaman tradisi dan aspek religi melalui doa.

Halaman:

Editor: Chaerul Azmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah