KABAR TEGAL - Ratusan warga memadati puncak perayaan Tahun Baru Imlek 2575 atau 2024 (Cap Go Meh) yang digelar di Klenteng Hok Ie Kiong Slawi, Kabupaten Tegal, Sabtu, 24 Februari 2024.
Pantauan Kabar Tegal di lokasi, para warga yang hadir tampak antusias menyaksikan Kirab Tao Pe Kong. Bahkan, guyuran hujan pun tak menyurutkan semangat mereka.
Perayaan Cap Go Meh (hari ke-15 dan terakhir perayaan Tahun Baru Imlek) digelar Klenteng Hok Ie Kiong Slawi selama 2 hari, yakni Sabtu-Minggu, 24-25 Februari 2024 pukul 13.30 hingga 00.00 WIB.
Baca Juga: Klenteng Hok Ie Kiong Slawi Gelar Kirab Budaya, Rayakan Seng Thian Kongco Liem Thay Soe 2574
Ketua Yayasan Adhi Dharma Slawi, Indra Kurniawan, mengatakan bahwa perayaan Cap Go Meh ini merupakan puncak perayaan Tahun Baru Imlek 2575.
Menurut Indra, perayaan Cap Go Meh ini dilakukan setiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa atau 14 hari setelah Tahun Baru Imlek.
"Pada awalnya kirab Toa Pe Kong hanya akan dilaksanakan di halaman Klenteng Hok Ie Kiong Slawi saja. Namun, pihak kepolisian memberikan ijin untuk dilaksanakan di luar klenteng," kata Indra kepada wartawan, Sabtu, 24 Februari 2024.
Baca Juga: Klenteng Hok Ie Kiong Slawi Gelar Festival Kuliner Selama 3 Hari, Hadirkan 70 Pelaku UMKM
Dalam kegiatan tersebut, kata Indra, ada 4 tandu yang dikeluarkan untuk menyemarakkan kirab Toa Pe Kong ini. Tandu tersebut diantaranya membawa Dewa Tuan Rumah Hok Tek Ceng Shin di sepanjang jalan A. Yani.
"Iring-iringan Toa Pe Kong tadi dilepas oleh Dandim 0712 Tegal Letkol Inf Suratman dan Asisten I Sekda Kabupaten Tegal Suspriyanti pada pukul 13.30 WIB," ujarnya.
Indra menjelaskan, kirab Toa Pe Kong juga akan dilaksanakan besok Minggu 25 Februari 2024. Dimulai dari Jalan A. Yani belok ke arah Teh Gopek di Jalan Kapten Piere Tendean.
Dalam kesempatan tersebut, Indra berharap kepengurusan Yayasan Adhi Dharma Slawi akan selalu solid.
"Saya berharap, kedepannya tradisi gotong Toa Pe Kong tidak hanya menjadi tradisi klenteng saja, tapi juga masyarakat Kabupaten Tegal. Semoga kerukunan masyarakat bisa selalu terjalin dengan adanya ritual-ritual seperti ini," pungkasnya.***