Bantu Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Undip Inisiasi Posyandu Remaja dan Olahan Susu Kambing di Desa Kaliwadas

8 Februari 2023, 19:14 WIB
Mahasiswa KKN Undip bersama kader kesehatan dan kader Posyandu Remaja Desa Kaliwadas. /Istimewa/

KABAR TEGAL - Delapan mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang melaksanakan kegiatan Posyandu Remaja di Balai Desa Kaliwadas, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Sabtu, 4 Februari 2023.

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pencegahan stunting di Desa Kaliwadas. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi yang ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar.

Menurut survei yang dilakukan oleh tim KKN Undip di Desa Kaliwadas, angka stunting di Desa Kaliwadas dinilai cukup tinggi yakni mencapai 50 anak.

Baca Juga: Jendral Kecil Kunjungi Polres Tegal, Terima Pendidikan Tertib Berlalu Lintas

Ketua tim KKN Undip di Desa Kaliwadas, Alvino Sacencho Desua, menyampaikan bahwa kegiatan Posyandu Remaja merupakan tindak lanjut dari pembentukan kader posyandu remaja pada Minggu, 22 Januari 2023.

“Didampingi oleh ibu-ibu kader kesehatan, kami membentuk (kader) Posyandu Remaja pada tanggal 22 Januari kemarin, sekaligus melakukan edukasi mengenai kondisi stunting dan lingkungan di desa (Kaliwadas),” ujar Alvino kepada Kabar Tegal pada Rabu, 8 Februari 2023.

“Kegiatan (Posyandu Remaja) ini diharapkan dapat berlanjut dan mampu menjadi unsur penting dalam upaya pencegahan stunting terkhusus di Desa Kaliwadas itu sendiri,” lanjutnya.

Baca Juga: Polda Jateng Gerebek 2 Lokasi Penambangan Ilegal di Blora dan Pati

Posyandu remaja berisi edukasi seputar kesehatan remaja seperti dampak pernikahan dini dan bahaya merokok. Disampaikan bahwa salah satu dampak dari pernikahan dini adalah munculnya stunting pada anak.

Anak yang lahir dari pasangan yang menikah dini kurang menerima perawatan kehamilan dan pola asuh yang baik. Kondisi tersebut juga dipicu oleh kekurangan nutrisi dalam tubuh si anak akibat adanya pembagian asupan gizi dengan si ibu hamil yang masih dalam masa pertumbuhan.

Sementara itu, pada penyuluhan mengenai bahaya merokok, disampaikan bahwa konsumsi rokok yang cukup masif di kalangan remaja disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan oleh rokok, baik bahaya untuk tubuh maupun dari segi finansial.

Baca Juga: Kebersamaan Anak Usia Dini di Markas Kodim 0713 Brebes

Selain itu, promosi rokok di layar kaca yang dinilai sangat kreatif juga turut menjadi faktor penyebab mengapa rokok masih digandrungi oleh semua kalangan sampai sekarang.

Selain diisi dengan acara penyuluhan, para peserta juga diberi kesempatan untuk mencicipi dessert (makanan penutup) yang diolah dari susu kambing sebagai bahan utama.

Susu kambing diperkirakan mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi daripada susu sapi. Desa Kaliwadas sendiri merupakan wilayah dengan jumlah peternakan kambing yang cukup banyak.

Baca Juga: Tekan Angka Kecelakaan, Polres Pemalang Gelar Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2023 Selama 14 Hari

Potensi tersebut dimanfaatkan oleh mahasiswa KKN Undip untuk menjadi solusi alternatif bagi permasalahan stunting yakni dengan penyediaan makanan murah dan bergizi.

Peserta kegiatan Posyandu Remaja mencicipi olahan dessert berbahan dasar susu kambing. (Istimewa)
Upaya menangani stunting masih terus digencarkan oleh pemerintah hingga saat ini. Perkara ini bukan masalah sepele sebab dampak stunting bagi anak memang tidak main-main.

Anak yang tumbuh dengan mengidap stunting berpotensi mengalami gangguan perkembangan otak dan pembentukan fungsi sel-sel tubuh yang tidak maksimal.

Baca Juga: Dapur Milik Juragan Bawang di Bulakamba Brebes Terbakar, Satu Ton Bawang Merah Ludes

“Permasalahan ini banyak sekali (faktor) penyebabnya, seperti pola asuh orang tua, tingkat kebersihan lingkungan, atau pemberian asupan gizi kepada si anak yang tidak mencukupi,” tandas Alvino.

Alvino juga menuturkan bahwa salah satu tujuan pembentukan Posyandu Remaja adalah untuk melibatkan peran generasi muda dalam upaya penanganan stunting.

Menurutnya, remaja merupakan unsur penting dalam penyelesaian setiap masalah yang ada di masyarakat, termasuk masalah stunting.

“Masalah (stunting) ini butuh kerja sama dari berbagai pihak, tidak bisa ditangani jika ada yang lepas tangan. Untuk itu kami berupaya membantu pencegahan stunting ini dengan dua hal, yaitu sumber daya manusia melalui posyandu remaja dan yang kedua dengan membuat produk makanan olahan dari susu kambing sebagai asupan gizi alternatif yang sehat dan murah.” pungkasnya.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Tags

Terkini

Terpopuler