KABAR TEGAL - Ajang Pilkada seretak baru akan digelar bulan November 2024 mendatang, namun hiruk pikuknya pesta demokrasi lima tahunan ini mulai terasa di Kabupaten Tegal.
Sedikitnya sudah ada empat calon yang secara terang-terangan berani menyatakan diri akan maju menjadi bakal calon Bupati Tegal periode 2024-2029, mulai dari anggota DPR, kepala desa, bahkan dari kalangan pengusaha.
Dari empat nama tersebut ada politisi Partai PKB yang merupakan Anggota DPR RI H Bachrudin Nasori, Kades Yamansari H Mukmin, Kades Dermasuci Mulyanto, dan yang terakhir KRT Rosa Mulya Aji dari kalangan pengusaha.
KRT Rosa Mulya Aji secara mengejutkan menyatakan kesiapannya maju menjadi calon Bupati Tegal 2024-2029 dalam agenda anjangsana rutin Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) di Kecamatan Tarub 15 Mei 2022 kemarin.
Baca Juga: Setelah H Bachrudin Nasori, Praja Kabupaten Tegal juga Siap Usung Calon Bupati di Pilkada Mendatang
Pria kelahiran 16 April 1973 ini mengusung konsep "Jadi Bupati Harus Gratis" dengan harapan pemimpin yang terpilih di 2024 mendatang tidak terbebani dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat kampanye sehingga bisa bekerja dengan total demi kesejahteraan masyarakat.
"Tanpa uang suap, baik ke partai, tokoh masyarakat hingga rakyat (pemilih). Dengan begitu rakyat akan mudah menagih kinerjanya," tegas Rosa yang pernah menjadi Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Pangkah ini.
Di hadapan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) yang terdiri dari berbagai organisasi penghayat di Kabupaten Tegal ini, Rosa mengajak para penghayat kepercayaan melawan para pembeli hak rakyat, pedagang politik dan pebisnis kebjiakan.
"Berantas money politik mulai dari diri sendiri dan lawan. Kita punya harga diri, kalau saya memenuhi syarat sebagai calon Bupati kenapa tidak," ujarnya.
Dalam polling yang diadakan belum lama ini, KRT Rosal Muya Aji menduduki peringkat kedua setelah Dr Hj Dewi Aryani M. Si sebagai tokoh yang diharapkan memimpin Kabupaten Tegal mendatang dengan perolehan suara 20.73 persen.
Dengan perolehan ini, Ketua Gapeksindo dan Presidium Asosiasi Jasa Konstruksi Kabupaten tegal ini makin yakin kalau kedaulatan rakyat harus menjadi hal yang paling mendasar, bukan membeli haknya hanya dengan uang.
"Amerika bisa tanpa politik uang, padahal 'Mbahe' kapitalis. Biaya kampanye juga soal tekhnis bukan money politik. Kita malah bagi-bagi uang," tambah Rosa.
Baca Juga: Terjawab! Mbak Rara Sang Pawang Hujan MotoGP Mandalika Ternyata Seorang Penghayat Kepercayaan
Ditanya soal strategi apa yang aka dilakukan untuk menciptakan politik bersih dan tanpa suap, Rosa menegaskan pihak pengawas Pemilu harus tegas berani menggugurkan peserta atau calon yang terbukti melakukan praktek money politics.
"Berantas dengan MoU ditanda tangani semua calon dan pernyataan siap mundur jika terbukti melakukan money politics. Memanjakan rakyat dengan uang tapi dampaknya sangat merugikan mereka," pungkas Rosa.***