Wakil Bupati Brebes: Jadikan Pisang Komoditas Utama Losari

- 12 November 2020, 18:49 WIB
Wakil Bupati Narjo, S.H.,M.H,. di Desa Kedungneng Kecamatan Losari, Kamis (12/11).
Wakil Bupati Narjo, S.H.,M.H,. di Desa Kedungneng Kecamatan Losari, Kamis (12/11). /

KABAR TEGAL - Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH turut senang dan bangga melihat keberhasilan Petani Pisang Kabupaten Brebes terutama yang ada di Desa Kedungneng Kecamatan Losari, Brebes. Sebab, mereka sudah mulai merasakan hasil kerja kerasnya dari budi daya pisang raja bulu sejak 2016. Awalnya, para petani mendaratkan bibit bantuan APBD Provinsi Jawa Tengah.

Wabup bahkan lebih senang mana kala mendapat laporan bahwa menanam pisang jauh lebih menguntungkan petani dibandingkan saat petani disitu hanya menanam padi ataupun jagung saja.
Oleh karena itu, dia mendukung adanya perluasan wilayah budidaya pisang agar manfaatnya bisa semakin dirasakan petani lainya.

Baca Juga: Walkot Jelaskan Rencana Penataan Kawasan City Walk Jalan A. Yani

"Jadikan pisang komoditas utama Losari, karena Pisang bernilai ekonomis tinggi dan banyak diminati masyarakat," kata Narjo saat panen pisang bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mandiri Desa Kedungneng Kecamatan Losari, Kamis 12 November 2020.

Narjo mengatakan komoditas pisang di Kabupaten Brebes sangat cocok untuk dikembangan khususnya di Kecamatan Losari. Tercatat, total luasan lahan pisang yang ada di Kecamatan Losari sekitar 130 hektar, yang tersebar di Desa Kedungneng 90 hektar, Kalibuntu 15 hektar, Babakan 10 hektar, Bojongsari 3 hektar, dan sisanya tersebar di desa Randusari dan Rungkang dengan produktifitasnya sekitar 40 ton/hektar dengan populasi tanaman 2000 pohon/hektar sehingga potensi produksi pisang di kecamatan losari sebesar 5200 ton/tahun.

Baca Juga: Kasi Pemerintahan Yang Baru Rizka Apriyadi Dilantik

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Ir Yulia Hendrawati MSi melaporkan, saat ini petani di wilayah Losari banyak yang telah beralih ke tanaman pisang dikarenakan pisang lebih menguntungkan.

Yuli mengatakan, dulu diwilayah Losari khususnya Desa Kedungneng ahan persawahan yang ada hanya ditanami padi dan palawija. Namun setelah merasakan nilai ekonomi yang tinggi dari Budi daya pisang, mereka banyak yang beralih ke Budi daya pisang. Bila menanam palawija dan padi rata rata/ tahun hanya mendapat Rp 10 juta, namun dengan ditanami pisang mereka bisa mendapatkan keuntungan antara Rp 60 juta sampai Rp 70 juta/tahun.

Baca Juga: Dansat Brimob Polda Jateng Pimpin Upacara Pensucian Duaja Satya Madya Dwipa

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x