Dengan penemuan ini akan mengaitkan hubungan situs-situs manusia purba sebelum atau sesudah Situs Sangiran. Hal ini menjadi pengkayaan riset mengenai Homo Erectus di Jawa Barat sampai Jawa Timur. Dan menstimulir penelitian berikutnya mengenai daerah-daerah sekitar yang dilalui oleh manusia purba Landbridge. Bahkan temuan ini sangat berharga untuk mengetahui hubungan Homo Erectus di Indonesia dengan temuan Homo Erectus di luar negeri.
Baca Juga: Spesial Hari Ibu! Manjakan Ibu dengan Festival Kasih Ibu di Shopee
Jadi geopark itu tidak ada penelitian khusus, karena banyak peneliti dari zaman dahulu sampai sekarang, terus kita melakukan kegiatan dalam arti mencoba membobot melihat mana yang paling bagus dari tempat-tempat yang pernah diteliti oleh peneliti lain. Semakin sering banyak penelitian di lokasi itu semakin tinggi nilai jual edukasi dari sebuah geopark.
“Jadi kita harapkan, dengan menjadi geopark daerah akan menjadi semakin terkenal dan banyak yang datang. Semakin banyak yang meneliti, banyak publikasi maka akan menjadi sangat terkenal. Kita berharap tahun 2023 geopark ini sudah terealisasi dan nanti kita usulkan ke UNESCO,” ungkap Didit.
Kepala Baperlitbangda Brebes Apriyanto Sudarmoko menambahkan, sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman mengenai potensi keragaman geologi di Kabupaten Brebes. Tujuanya memberikan gambaran dan pemahaman tentang tahapan pengembangan geopark serta membangun dukungan dan komitmen bersama untuk mencapai tujuan penetapan Kabupaten Brebes bagian selatan sebagai Geopark.
Baca Juga: Fuji Utami dan Thariq Halilintar Semakin Dekat, Haji Faisal Buka Suara! Jawabannya tak Terduga
Tampak hadir mengikuti sosialisasi Kepala BPKAD Edy Kusmartono, Camat Bumiayu, Tonjong dan Bantarkawung, Ketua MGMP Sejarah Kabupaten Brebes, kelompok pelestari kepurbakalaan Bumiayu, para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Brebes dan undangan lainnya. ***