Mudik Dilarang, Pedagang Oleh-oleh Telur Asin di Jalur Pantura Hanya Bisa Pasrah

- 21 April 2021, 10:52 WIB
Pemilik Toko Telur Asin’YES’, Dhani Bagus Purnama*/Eko Saputro/Portal Brebes/
Pemilik Toko Telur Asin’YES’, Dhani Bagus Purnama*/Eko Saputro/Portal Brebes/ /

KABAR TEGAL- Larangan mudik lebaran sudah diresmikan pemerintah sebelum bulan Ramadhan.

Kebijakan ini sangat berdampak pada perekonomian masyarakat, terutama pedagang.

Pedagang pusat oleh-oleh telur asin di jalur pantura Brebes, Jawa Tengah mengeluh karena omsetnya menurun.

Baca Juga: Koramil 07/Adiwerna Berikan Edukasi Pentingnya 5M Untuk Cegah Penyebaran COVID-19 Kepada Masyarakat

Mereka hanya bisa pasrah meski harus kehilangan potensi penghasilan yang cukup besar seperti arus mudik 2020 lalu.

Biasanya dengan adanya momen mudik, mereka bisa meraup keuntungan yang sangat banyak karena ramainya pembeli.

Akibat kebijakan dari pemerintah ini, omzet penjualan oleh-oleh menurun drastis.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Mobil Samsat Keliling Tegal, Rabu, 21 April 2021

Sehingga para pedagang tidak menyiapkan stok telur asin dalam jumlah banyak karena khawatir sepi pembeli.

Dikutip KabarTegal.com dari akun Instagram @seputar_brebes, pada arus mudik 2019 lalu, mereka bisa menjual 20 ribu butir telur asin setiap hari.

Namun musim mudik tahun 2021 ini dan 2020 lalu hanya mampu menjual dua ribu butir.

Baca Juga: Hujan Akan Turun Pada Sore Hari! Prakiraan Cuaca Tegal Hari Ini, Rabu 21 April 2021

“Penjualan hanya meningkat pada akhir pekan yang mencapai lima ribu butir,” kata Dhani Bagus Purnama, pedagang oleh-oleh.

“Kini kami hanya bisa pasrah dengan kebijakan larangan mudik. Padahal pada saat sebelum pandemi selalu menambah jumlah pekerja,” katanya.

Saat ini, penjualan telur asin dan jajanan khas Brebes lainnya hanya didominasi warga lokal di sekitar Brebes.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah