Air Banjir Kehitaman dengan Bau Menyengat, Pemkab Kudus Lakukan Uji Lab

- 5 Februari 2021, 14:51 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo saat meninjau lokasi banjir di Desa Jati Wetan, Kamis, 4 Februari 2021.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo saat meninjau lokasi banjir di Desa Jati Wetan, Kamis, 4 Februari 2021. /Dok.Diskominfo Kudus/

KABAR TEGAL - Banjir yang terjadi di Desa Jati Wetan menjadi perhatian berbagai pihak. Pasalnya, air banjir yang menggenangi rumah warga tersebut berwarna hitam dan berbau menyengat.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan, untuk memastikan penyebab banjir yang berwarna hitam dan berbau menyengat, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium. Di mana, saat ini Dinas Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus sedang meneliti sampel air. Sehingga, dirinya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

“Kita belum tau penyebabnya dari mana. Untuk di sekitar sini, yang terdekat adalah Pabrik Pura. Pabrik Pura pun sudah dikontrol terkait pengolahan limbah. Baru ada penelitian dari Dinas PKPLH, untuk hasil uji labnya tidak bisa segera, mungkin satu minggu keluar hasilnya,” terang Hartopo saat meninjau lokasi banjir di Desa Jati Wetan, Kamis, 4 Februari 2021.

Baca Juga: Jateng di Rumah Saja, Berikut Ini Tempat-tempat di Kabupaten Tegal yang Ditutup Selama Dua Hari

Meski belum dapat dipastikan penyebabnya, Hartopo menyampaikan, jika PT Pura telah ikut memberikan bantuan dalam penyedotan air banjir. Pemerintah daerah pun telah memaksimalkan penyedotan dan membuka pintu sodetan yang mengarah ke Sungai Wulan.

“Dalam hal ini pun, Pura merasa punya tanggung jawab, walaupun belum bisa untuk justifikasi. Pura akan memberikan bantuan penyedotan air di sini. Dari pemerintah daerah sudah memaksimalkan dari pompa perdetik bisa 1.200 liter. Pompa sodetan dari sini ke Sungai Wulan pun sudah kita buka,” lanjutnya.

Usai meninjau Desa Jati Wetan, Hartopo beranjak ke Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu dan Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, untuk meninjau kondisi warga yang memilih bertahan di pengungsian. Pihaknya juga memastikan keberadaan dapur umum tetap aktif demi mencukupi kebutuhan pangan bagi warga korban banjir.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x