Tak Percaya Virus Corona, Presiden Tanzania Dikabarkan Wafat Setelah Menghilang Dua Pekan

18 Maret 2021, 19:43 WIB
Presiden Tanzania, John Magufuli tutup usia. REUTERS/Thomas Mukoya/File Photo /Thomas Mukoya/REUTERS

KABAR TEGAL - Diberitakan Presiden Tanzania, John Magufuli meninggal dunia pada usia 61 tahun diumumkan oleh Wakil Presiden Samia Suluhu Hassan, Rabu 17 Maret 2021.

Presiden Magufuli mengembuskan napas terakhir setelah selama lebih dari dua minggu tidak terlihat di depan umum hingga menimbulkan spekulasi soal kondisi kesehatannya.

Magufuli adalah presiden pertama Tanzania yang meninggal ketika sedang menjabat.

Baca Juga: Bupati Tegal Ingatkan Jangan Ada Pungli dalam Layanan Pemerintahan Desa

Presiden Magufuli adalah salah satu tokoh Afrika yang paling meragukan ancaman virus corona.

Pada Senin 15 Maret 2021 lalu, Wapres Hassan meminta rakyat Tanzania untuk tidak menghiraukan rumor dari luar negeri.

Ia mengatakan bahwa normal bagi seseorang untuk diperiksa apakah mengalami flu atau demam.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Dorong UKM Go Digital Melalui 'Blangkon Jateng'

Wapres Samia Suluhu Hassan mengatakan Magufuli meninggal setelah selama satu dasawarsa mengidap penyakit jantung.

Wapres mengatakan upacara pemakaman sedang diatur. Ia juga mengumumkan 14 hari berkabung serta meminta agar bendera nasional dikibarkan setengah tiang.

Televisi negara menyiarkan lagu-lagu perkabungan serta yang bernuansa keagamaan.

Baca Juga: Mundur dari Layar Kaca, Beberapa Artis ini Kini jadi Istri Pejabat

Sejak 27 Februari Magufuli tidak pernah lagi terlihat di depan umum sehingga memicu desas-desus bahwa ia sebenarnya terpapar COVID-19.

Pada tangal 12 Maret Para pejabat membantah Magufuli sakit, Perdana Menteri Kassim Majaliwa mengatakan pada Jumat lalu, ia sempat berbicara dengan sang presiden.

PM Majaliwa menuding segelintir warga Tanzania di luar negeri "yang penuh kebencian" telah mengarang cerita tentang penyakit Magufuli.

Baca Juga: Mensos Risma Usulkan ODGJ Dapat Vaksin Covid-19

Tundu Lissu, saingan utama Magufuli dalam pemilihan presiden pada Oktober 2020, yang dimenangi sang presiden untuk masa jabatan kedua.

Sebelumnya menduga bahwa presiden Tanzania itu telah diterbangkan ke Kenya untuk menjalani pengobatan COVID-19 dan kemudian dipindahkan ke India dalam keadaan koma.

Magufuli dijuluki "Buldoser" karena sikapnya yang suka memaksakan kebijakan walaupun menghadapi penentangan.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 15 Telah Dibuka, Simak Mulai dari Buat Akun hingga Lolos Seleksi

Ia juga membuat frustrasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama pandemi dengan meremehkan ancaman COVID-19.

Menurut Magufuli, rakyat Tanzania akan dilindungi oleh Tuhan dan dengan bermacam solusi, seperti menghirup uap.

Mantan guru kimia itu mengejek tes virus corona serta mengecam vaksin, yang dianggapnya sebagai bagian dari konspirasi Barat untuk mengambil kekayaan Afrika.

Baca Juga: 22 Teroris Terkonfirmasi Jaringan JI di Jatim Dibawa ke Jakarta

Magufuli menentang penggunaan masker dan pembatasan jarak fisik, Tanzania berhenti melaporkan data virus corona pada Mei 2020.

Saat itu, negara tersebut telah melaporkan 509 kasus dan 21 kematian, menurut WHO, yang telah mendesak pemerintah Tanzania untuk lebih transparan.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler