Sandiaga Uno Terpesona Indahnya 'Nepal Van Java' di Kaliangkrik Magelang

- 4 April 2021, 06:05 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Sabtu, 3 April 2021.
Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Sabtu, 3 April 2021. /Dok. Kemenparekraf.go.id

Kemenparekraf akan mendorong pengembangan tidak hanya sumber daya manusia (SDM), namun atraksi, aksesibilitas, dan amenitas serta permodalan bagi pelaku usaha di Kaliangkring.

Ia mengatakan, Kemenparekraf akan hadir dan untuk melakukan pendampingan serta sharing ilmu agar SDM di Dusun Butuh semakin unggul dan kompetitif.

Baca Juga: Pembangunan 2022, Pemkab Tegal Fokus Pemulihan Ekonomi dan Perluasan Lapangan Kerja

Kedua dari sisi pemasaran, Nepal Van Java ini sudah memiliki branding yang kuat namun, hal itu harus didukung juga dari sisi atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Sehingga jangan sampai, wisatawan yang datang kemudian melihat, lalu foto-foto dan pulang, sehingga multiplier effect bagi masyarakat kurang terasa.

“Dari segi infrastruktur jalan di sini perlu diperbaiki, drainase diperbaharui sehingga perekonomian di desa ini bergerak. Kemudian dari sisi atraksi perlu dikembangkan lagi berbasis nature and culture, pemandangan luar biasa. Ketiga amenitas, Griya Butuh sebagai salah satu contoh baik dan perlu diikuti homestay-homestay lainnya untuk perlu ditingkatkan," ujarnya.

Kemudian, lanjut Sandiaga, destinasi tersebut dipromosikan, baik di own media atau paid media. Dan terakhir terkait permodalan, para pelaku usaha diberikan kemudahan untuk bisa mendapat akses permodalan yang efisien dengan suku bunga terjangkau, dari situ diharapkan terwujud pariwisata yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

Baca Juga: Marak Perampokan dengan Cara Bajak Akun WhatsApp, Ini Tips dari Dittipidsiber untuk Mengantisipasinya

Menparekraf mengatakan, pandemi ini membuat tren berwisata berubah. Segmentasi pariwisata ke depan yang disebutkan akan lebih personalize, customize, localize dan smaller in size.

“Pandemi ini membawa kita melakukan transformasi, tren pariwisata bergerak, yang dulunya berbondong-bondong dan massal, kini pendekatannya lebih alam terbuka dan pariwisata berbasis nature and culture dan perlu dikembangkan sebagai pariwisata yang berkelanjutan. Hal itu sesuai Sesuai RPJMN 2020–2024, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024,” katanya.

Terakhir, terkait larangan mudik tahun ini yang membatasi ruang gerak masyarakat, Menparekraf mengingatkan kepada seluruh pihak khususnya aparat penegak hukum untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x