KABAR TEGAL - Manusia selalu berusaha untuk mengatasi tantangan lingkungan dan memanfaatkan teknologi untuk kepentingan mereka.
Salah satu upaya yang menarik perhatian adalah kemampuan manusia dalam menciptakan hujan buatan.
Metode ini, yang dikenal sebagai "hujan buatan" atau "pengendalian cuaca," telah mengundang minat banyak pihak di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Siaga Karhutla, Muspika Jatibarang Gelar Apel Sinergi Tanggap Bencana
Teknologi di Balik Hujan Buatan
Hujan buatan merupakan proses yang melibatkan modifikasi cuaca atau kondisi atmosfer untuk merangsang pembentukan awan dan akhirnya memicu hujan.
Salah satu metode yang umum digunakan adalah "pemacuan awan" atau "cloud seeding."
Teknik ini melibatkan penyemprotan partikel-partikel kimia, seperti natrium klorida atau perak iodida, ke dalam awan.
Partikel ini bertindak sebagai inti pembekuan yang dapat memicu pembentukan kristal es di dalam awan. Kristal-kristal ini kemudian tumbuh dan jatuh sebagai hujan ketika cukup berat.