Pernah Ditawari untuk Kudeta AHY, Gatot Nurmantyo: Tak Mau Disebut Orang Tak Beradab

- 7 Maret 2021, 09:43 WIB
Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.
Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo. //Tangkapan layar YouTube Bang Arief

KABAR TEGAL - Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo membuka suara terkait pernyataan keterlibatan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk mencongkel kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Demokrat. 

Pernyataan tersebut dikatakan Gatot dalam akun YouTube Bang Arief yang diunggah pada Sabtu, 7 Maret 2021, sebelum adanya KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara.

Pada Mulanya Gatot Nurmantyo enggan berkomentar terkait keterlibatan Moeldoko. Lalu ia mengaku pernah ditawari untuk menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat oleh pihak  tertentu.

Baca Juga: Nostalgia! Film Restorasi Charlie Chaplin Segera Tayang di Bioskop Dunia

Namun, ia menolak karena proses untuk menduduki jabatan tersebut diperoleh dengan cara melengserkan AHY.

"Ada yang datang ke saya. Oh menarik juga, kata saya," kata Gatot, dikutip KabarTegal.com dari akun YouTube Bang Arief.

"Begini pak, nanti kita bikin KLB. KLB terus gimana? Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu. Mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan, Bapak nanti pasti deh begini, begini. Oh begitu ya, saya bilang begitu gitu," tambah Gatot. 

Baca Juga: Anggota KPK Gadungan Peras Kepala Sekolah Hingga Jutaan Rupiah

Namun, Gatot Nurmantyo menolak tawaran tersebut karena merasa tindakan itu bertentangan dengan etika moral yang dimilikinya.

"Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, sampai bintang tiga, itu presiden pasti tahu. Kemudian Pangkostrad, sudah pasti presiden tahu. Apalagi presidennya saat itu tentara, Pak SBY, tidak sembarangan" katanya.

Lebih lanjut, "Bahkan ketika saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'. Karena saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan. 'Laksanakan tugas dengan profesional. Cintai prajuritmu dan keluarga dengan segenap hati dan pikiranmu. Itu saja Selamat'. Beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan lainnya lagi," ungkapnya.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka di Kabupaten Tegal Direncanakan Juli 2021, Ini Teknis Pelaksanaanya

Gatot menegaskan, atas jasa dua presiden yang membesarkannya itu, ia tak ingin mengecewakan mereka.

"Maksud saya begini, apakah iya, saya dibesarkan oleh dua Presiden. Satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Joko Widodo kan gitu. Terus saya membalasnya dengan mencongkelkan anaknya?" sambungnya.

"Lalu nilai-nilai apa yang akan saya berikan kepada anak saya. Waduh itu orang gak bener tuh. Orang gak beradab tuh, udah dijadikan Kasad sana ini. Ganti anaknya hanya karena ambisi tuh," ucapannya.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: YouTube Bang Arief


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x