Ekspor Minyak Goreng Dibuka, Petani Sawit Merana, Harris Turino Sarankan Kebijakan Flush Out

- 27 Juni 2022, 10:24 WIB
Potret seorang petani sedang memanen kelapa sawit / instagram/@mnctvnews //
Potret seorang petani sedang memanen kelapa sawit / instagram/@mnctvnews // /

Biaya ini di luar pungutan ekspor sebesar $200 per ton dan bea keluar (BK) sebesar $288 per ton yang selama ini sudah berlaku.

Baca Juga: Dukung Penegakan Hukum oleh Kejagung, Harris Turino: Pemburu Rente Kisruh Minyak Goreng Harus Ditindak Tegas

Jadi total yang harus dibayarkan oleh pengusaha adalah sebesar $688 per ton.

Ketika harga CPO internasional di level $1.500 per ton, berarti pengusaha masih mendapatkan netto sebesar $812 per ton.

Bagi pengusaha yang kilang CPO nya sudah hampir penuh, ini bisa jadi jalan keluar. Dengan turunnya harga CPO dunia dua pekan ini, maka ini menjadi pilihan yang sulit.

Baca Juga: Reses dengan BUMN di Bali, Harris Turino Blak-blakan Tolak Rencana Pemerintah Naikkan Harga Pertalite

Persoalan lainnya adalah kapal tanker pengangkut sawitnya tidak tersedia. Sejak pemberlakuan pelarangan ekspor, kapal tanker sudah melayani trayek lain dan butuh waktu untuk memperbaiki jalur logistik laut.

Satu kebijakan yang melawan mekanisme pasar, memang dampaknya panjang.

Mengingat sudah tersedianya bahan baku CPO untuk industri minyak goreng dalam negeri, Politisi PDI Perjuangan ini menyarankan kepada Menteri Perdagangan agar bisa mengambil langkah drastis menyelamatkan petani sawit dengan melepaskan batasan ekspor sementara agar kilang-kilang CPO bisa dikosongkan (flush out).

Baca Juga: Tinjau Minyak Goreng di Retail Modern, Harris Turino Dapati Harga Sudah Sesuai HET Namun Barang Terbatas

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah