Reses dengan BUMN di Bali, Harris Turino Blak-blakan Tolak Rencana Pemerintah Naikkan Harga Pertalite

- 19 April 2022, 09:40 WIB
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Harris Turino
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Harris Turino /Kabar Tegal/dpr.go.id/

KABAR TEGAL - Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite semakin santer terdengar. Sebelumnya PT Pertamina (Persero) sudah menaikkan harga BBM Pertamax awal April lalu, kini BBM jenis Pertalite dikabarkan juga akan mengalami kenaikan.

Menanggapi rencana pemerintah tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dr. Ir. Harris Turino, SH., MSi., secara tegas menolak kenaikan harga BBM jenis Pertalite. Hal ini dikatakan Harris pada saat kunjungan kerja reses Komisi VI dengan BUMN di Propinsi Bali, Senin 18 April 2022. 

"Pertalite sejak awal dirancang sebagai BBM bersubsidi, kenaikan harga akan memberatkan masyarakat. Yang perlu dilakukan adalah membatasi kendaraan yang boleh memakai BBM bersubsidi tersebut," ungkap Harris. 

Baca Juga: Dinilai 'Sekarat', Harris Turino Minta Bulog Diselamatkan Demi Kepentingan Petani dan Rakyat Kecil

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Ivenstasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah sedang melakukan kajian untuk kenaikan harga Pertalite. Hal ini disebabkan melonjaknya harga minyak mentah dunia akibat konflik Ukraina dan Rusia belakangan ini. 

Per 1 April 2022 lalu, PT Pertamina (Persero) telah menaikkan hara jual Pertamax dari kisaran Rp 9000 per liter menjadi Rp 12500 di beberapa wilayah imbas lonjakan harga minyak mentah dunia.

Selain menolak kenaikan harga Pertalite, legislator asal Dapil Jateng IX ini juga menyoroti target capaian bauran energi baru dan terbarukan yang saat ini masih di kisaran 13% dari target sebesar 23% di tahun 2025.

Baca Juga: Pertamina Jamin Pasokan BBM dan Elpiji Aman Pasca Kebakaran di Kilang Cilacap

Harris Turino mengusulkan mengagendakan rapat tersendiri untuk mengundang investor yang berminat untuk membangun PLTS Apung di Waduk Cacaban yang terletak di Kabupaten Tegal.

"Luasan waduk yang sebesar 1000 hektar memungkinkan pembangunan PLTS dengan kapasitas 200 Mega Watts Peak (MWP) atau setara dengan 100 Mega Watts based load. Tentu ini akan menguntungkan PLN dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tegal," pungkas Harris.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x