Limbah Medis Covid-19 Ancam Pencemaran di Teluk Jakarta

- 3 Februari 2021, 14:07 WIB
Ilustrasi pengolahan limbah medis.
Ilustrasi pengolahan limbah medis. /Dok.HUMAS PEMPROV JABAR/

Reza Cordova menjelaskan, hasil riset mendapati bahwa kehadiran limbah APD--seperti disebutkan di atas terlihat--sangat mencolok dibandingkan sebelum pandemi.

"Limbah APD tersebut menyumbang 15--16 persen dari sampah di kedua sungai, yaitu mencapai 780 item atau 0,13 ton per harinya," kata Reza.

Padahal, ketika riset serupa digelar pada 2016 di lokasi serupa, Reza dan tim tidak menemukan limbah sejenis APD. Limbah medis yang banyak ditemukan sebelum ini adalah pembungkus obat dan alat kontrasepsi bekas.

Baca Juga: Hati-hati! Hoaks Terkait Covid-19 Beredar di Medsos, Ini Langkah Kominfo

Lingkungan Wilayah

Secara ekosistem, limbah medis dari APD bekas pakai itu akan memberikan tekanan tambahan untuk lingkungan wilayah dan dikhawatirkan akan meningkatkan beban pencemaran.

Tidak menutup kemungkinan juga sampah tersebut menjadi tempat menempelnya mikroorganisme dan patogen dan mencemari ikan-ikan di Teluk Jakarta. Bukan tidak mungkin, sebagian ikut dikonsumsi oleh masyarakat.

Reza juga memperingatkan bahwa APD bekas pakai itu membawa material penyakit. Sehingga, terbuka kemungkinan petugas kebersihan yang membersihkan limbah-limbah di perairan menjadi tertular.

Baca Juga: Lagi, Gunung Merapi Keluarkan Lava Pijar Sejauh 900 Meter Hari Ini

Pusat Penelitian Oseanografi LIPI juga concern terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan terumbu karang atau hutan mangrove akibat penumpukan limbah jenis masker dan sarung tangan.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah