PPKM Tidak Efektif, Begini Langkah Jokowi Tekan Kasus Covid-19 

- 3 Februari 2021, 12:11 WIB
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. /Tangkapan layar Instagram.com/@jubir_presidenri

KABAR TEGAL - Pernyataan mengejutkan datang dari Presiden Joko Widodo. Saat rapat kabinet dengan agenda "pendisiplinan melawan COVID-19", Jokowi mengevaluasi Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap I yang berlangsung 11-25 Januari 2021. "Kita harus omong apa adanya. Ini (PPKM) tidak efektif," kata dia dalam video yang diunggah dan dipublikasikan di akun Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu, 31 Januari 2021. "Mobilitas masih tinggi karena indeks mobility-nya ada. Di beberapa provinsi, COVID-nya masih naik."

Karena itu, Jokowi meminta para Menteri Koordinator mengajak sebanyak-banyak epidemiologi dalam mendesain kebijakan. Sehingga kebijakan yang dibuat bisa lebih komprehensif.

Padahal, esensi dari pemberlakuan PPKM adalah membatasi mobilitas masyarakat. Namun, implementasinya tidak tegas dan tidak konsisten.

Baca Juga: Hati-hati! Hoaks Terkait Covid-19 Beredar di Medsos, Ini Langkah Kominfo

Jokowi memang tak asal bicara. Pada saat PPKM diberlakukan, tren kasus harian cenderung naik. Sehari sebelum PPKM tahap I diberlakukan atau pada Minggu, 10 Januari 2021 total jumlah kasus positif mencapai 828.026. Jumlah ini terus meningkat. Jumlah total kasus positif pada masa terakhir PPKM atau pada 25 Januari mencapai 999.256. Artinya selama dua minggu PPKM diberlakukan, penambahan kasus positif mencapai 171.230. Jika dirata-rata maka ada 12.230 kasus positif perhari.

Melihat kondisi itu, Jokowi memerintahkan bawahannya turun ke lapangan dan membuat strategi yang lebih praktis dan sederhana dalam mengedukasi masyarakat, terutama di provinsi-provinsi yang kasus COVID-19 nya naik. Ada lima intsruksi yang diberikan Jokowi saat itu, yakni:

Baca Juga: BMKG : Riau Siap-siap Hadapi Musim Kemarau Pada Februari-Maret


1. Meminta jajarannya untuk melibatkan pakar epidemiologi.
2. Meminta jajarannya turun langsung ke lapangan.
Para bawahannya diminta menggunakan cara-cara yang lebih praktis dan sederhana agar masyarakat tahu apa 3M itu.
3. Meminta jajarannya menyiapkan masker sesuai standar untuk masyarakat.
4. Meminta pada Februari 2021 ini menggencarkan vaksinasi COVID-19.
"Kita harapkan di Februari ini kita kepung dengan vaksinasi," kata Jokowi.
5. Meminta tokoh agama dilibatkan agar protokol kesehatan dipatuhi masyarakat.

Jokowi juga mengingatkan agar jajarannya hati-hati terhadap penurunan ekonomi. Namun ia tak mempermasalahkan jika ekonomi turun, asalkan jumlah kasus positif COVID-19 ikut turun.

"Sebenarnya tidak apa-apa asal COVID-nya turun, tapi ini kan tidak," ujar Jokowi.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x