Atalia Ridwan Kamil Ajak Para Istri untuk Jadi Benteng Korupsi di Keluarga

- 15 Desember 2020, 22:51 WIB
Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil.
Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil. /

KABAR TEGAL - Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, upaya pencegahan korupsi bisa dilakukan oleh siapa saja melalui berbagai cara, termasuk oleh perempuan atau ibu rumah tangga.

Menurut Atalia, perempuan bisa turut berperan sebagai benteng pencegahan korupsi di level keluarga.

“Perempuan tentunya sangat berperan sekali, apalagi sebagai ibu rumah tangga, dia punya suami. Kaum perempuan saya kira bisa menjadi benteng (pencegahan korupsi),” kata Atalia saat menghadiri Talkshow Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tingkat Provinsi Jabar 2020 dengan tema “Jabar Juara Tanpa Korupsi, Integritas Terjaga Kala Pandemi” di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa 15 Desember 2020.

Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Pengelola Tol Cipali Maksimalkan Operasional Gerbang Palimanan

“Jadi, perempuan itu menjadi benteng luar biasa ketika dia dengan gaya hidup yang sederhana, tidak berlebihan, maka dia akan mampu untuk medorong suaminya tidak melakukan hal-hal yang diluar dari kemampuan dan kapasitasnya,” tambahnya.

Seorang istri, lanjut Atalia, perlu mengingatkan sang suami agar tidak melakukan tindakan korupsi dalam pekerjaannya. Jika diperlukan, menurut Atalia, istri berhak menanyakan kepada suami jika nafkah yang diterimanya berasal dari sumber pendapatan yang tidak jelas.

“Kemudian juga saling mengingatkan, karena bagaimana pun juga sebagai istri kita harus terus-menerus menyampaikan (antikorupsi), contohnya adalah ketika suami bawa pulang uang maka kita sampaikan, ini uang apa, kalau ini uang yang tidak jelas sumbernya saya tidak mau terima, misalkan seperti itu,” ujar Atalia.

Baca Juga: Tim Verifikasi Jateng Nilai TP PKK Kalinyamat Wetan

Dalam acara tersebut, Atalia menambahkan bahwa ada tiga hal yang mengakibatkan terjadinya tindakan korupsi, yakni karena terjadinya pembiaran, tekanan kebutuhan ekonomi, dan pembenaran.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x