KABAR TEGAL - Niat puasa adalah salah satu rukun puasa Ramadhan. Penting bagi kita membaca niat puasa sebelum menjalankan puasa seharian penuh.
Namun manusia adalah tempat lalai dan lupa, bagaimana jika lupa membaca niat puasa? Apakah puasa kita sah?
Ternyata ada solusi agar puasa tetap sah bagi mereka yang lupa membaca niat puasa. Berikut yang perlu dilakukan agar puasa tetap sah.
Niat puasa wajib khususnya puasa Ramadhan harus dilakukan setelah terbenamnya matahari (maghrib) sampai dengan sebelum terbitnya fajar shadiq (belum masuk waktu shalat subuh).
Baca Juga: Fakta Terbaru Klitih di Yogyakarta: 'Saling Terganggu' Bukan Kategori Klitih?
Begini sabda Rasullullah
مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
“Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah; lihat Hasan Sulaiman Nuri dan Alwi Abas al-Maliki, Ibanatul Ahkam fii Syarhi Bulughil Maram, juz 2, hal. 376)
Baca Juga: Mitos Atau Fakta Kentut dalam Air Membatalkan Puasa, Simak Penjelasannya
Lalu bagaimana solusi jika lupa membaca niat puasa agar puasa tetap sah?
Ulama mazhab Syafi’i tetap memberi solusi bagi siapa saja yang lupa belum berniat puasa Ramadhan pada malam harinya. Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab menuturkan solusi tersebut sebagai berikut:
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَنْوِيَ فِي أَوَّلِ نَهَارِهِ الصَّوْمَ عَنْ رَمَضَانَ لِأَنَّ ذَلِكَ يُجْزِئُ عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ فَيَحْتَاطُ بِالنِّيَّةِ
“Disunahkan (bagi yang lupa niat di malam hari) berniat puasa Ramadhan di pagi harinya. Karena yang demikian itu mencukupi menurut Imam Abu Hanifah, maka diambil langkah kehati-hatian dengan berniat.” (Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab, [Jedah: Maktabah Al-Irsyad, tt.], juz VI, hal. 315)
Baca Juga: Mitos Atau Fakta Menelan Ludah Membatalkan Puasa, Simak Penjelasan Menurut Para Ulama
Maka, dari keterangan di atas, bagi seseorang yang lupa membaca niat puasa Ramadhan pada malam hari masih memiliki kesempatan untuk membaca niat pada pagi hari.
Dengan catatan bahwa niat yang ia lakukan pada pagi hari itu juga mesti ia pahami dan niati sebagai sikap taqlid atau mengikuti dengan apa yang diajarkan oleh Imam Abu Hanifah. ***