KABAR TEGAL - Kasus Mario Dandy masih terus berjalan hingga saat ini. Kasus penganiyaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo terhadap David anak pengurus GP Ansor masih dalam tahap penyelidikan.
Mario Dandy Satrio resmi ditetapkan sebagai tersangka beserta bukti-bukti penganiayaan yang ia lakukan terhadap David.
Kondisi David terkini, belum juga sadar akibat dirinya mengalami Diffuse Axonal Injury.
Hal tersebut diakui oleh Ahmad Taufiq, anggota Divisi Cyber dan Media PP GP Ansor serta rekan ayah korban menjelaskan David tengah mengalami kondisi Diffuse Axonal Injury.
Perlu diketahui Diffuse Axonal Injury atau DAI menggambarkan cedera yang mengakibatkan trauma tumpul kepala dan mempengaruhi fungsi kinerja otak.
Menurut penelitian, setidaknya ada lebih dari 64.000 kematian terkait cedera otak di Amerika Serikat pada tahun 2020 yang tak lain yaitu Diffuse Axonal Injury.
Secara khusus, Diffuse Axonal Injury merupakan robekan atau potongan pada saraf yang dikenal dengan sebutan akson.
Trauma ini terjadi karena adanya perpindahan otak secara cepat di dalam kamera.
Terjadinya Diffuse Axonal Injury diawali dengan benturan secara tiba-tiba yang menyebabkan serabut saraf tegang dan robek.
Akson adalah bagian neuron panjang yang memiliki fungsi menghantarkan implus listrik.
Mereka bertanggung jawab dalam sistem kinerja otak supaya saling berkomunikasi antar sel saraf.
Jika akson ini bermasalah, maka akan menggangu penderita untuk berkomunikasi dan membantu mengkoordinasikan tubuh yang dapat mengakibatkan kecacatan parah.
Baca Juga: KUNCI JAWABAN Shopee Tebak Kata Tantangan Harian 25 Februari 2022 Terbaru dari Huruf SEIANOT
Sementara Diffuse Axonal Injury merupakan penyebab paling umum dari koma, kecacatan, dan keadaan vegetatif persisten pada orang dengan cedera otak.
Secara klinis, pakar kesehatan menjelaskan terkait dengan Diffuse Axonal Injury sebagai kehilangan kesadaran yang berlangsung selama 6 jam setelah cedera.
Hal itu dapat menyebabkan perubahan pada sosial, fisik, dan kognitif penderita yang bersifat sementara bahkan permanen.
Gejala Diffuse Axonal Injury menurut pakar dengan menggunakan metode Glasgow Coma Scale (GCS) untuk menilai tingkat gangguan.
1. Membuka mata secara spontan (skor 4)
2. Menanggapi pidato (skor 3)
3. Menanggapi nyeri (skor 2)
4. Tidak ada tanggapan lisan (skor 1).
Respon berorientasi:
1. Percakapan yang membingungkan (skor 4)
2. Respon yang tidak tepat (skor 3)
3. Suara yang tidak dapat dipahami (skor 2).
Respon motorik:
1. Mematuhi perintah (skor 6)
2. Gerakan yang terlokalisir terhadap rangsangan (skor 5)
3. Penarikan (skor 4)
4. Pembengkokan dan pelenturan otot yang tidak normal (skor 3)
5. Pelurusan dan pemanjangan otot yang tidak merugikan (skor 2).
Perlu diketahui bahwa kerusakan otak secara klinis tergantung pada tingkat keparahannya. Dalam kasus Diffuse Axonal Injury ringan, seseorang mungkin memiliki gejala yang menyerupai gejala gegar otak, termasuk:
1. Muntah dan mual
2. Kelelahan
3. Sakit kepala
4. Pusing
Mereka yang menderita Diffuse Axonal Injury parah akan kehilangan kesadaran.
Bentuk neurologi lain dari Diffuse Axonal Injury dapat mencakup disautonomia.
Istilah itu menggambarkan sistem saraf otonom tidak berfungsi sebagaimana mestinya, berikut gejala yang timbul, antara lain:
1. Detak jantung istirahat cepat
2. Pernapasan dangkal yang cepat
3. Keringat berlebih
4. Hipertermia
Penanganan
1. Terapi berbicara
2. Terapi Fisik
3. Pekerjaan yang berhubungan dengan terapi
4. Terapi rekreasi
Pencegahan
1. Mengenakan sabuk pengaman setiap kali naik atau mengendarai kendaraan
2. Menghindari mengemudi berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol
3. Mengenakan alat pelindung atau helm yang sesuai untuk olahraga atau aktivitas tersebut
4. Mengevaluasi risiko jatuh orang dewasa yang lebih tua dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko mereka
5. Menjaga rumah tetap aman dan tidak berantakan
Baca Juga: KUNCI JAWABAN Shopee Tebak Kata Tantangan Harian 25 Februari 2022 Terbaru dari Huruf SEIANOT
Demikian informasi seputar Diffuse Axonal Injury lengkap beserta gejala, pencegahan, dan penangannya.***