Puncak Omicron Terjadi Akhir Februari? Lebih Dahsyat Tiga Kali Lipat Dari Varian Delta, Ini Kata Menkes!

2 Februari 2022, 06:30 WIB
Diprediksi Puncak Omicron Terjadi di Akhir Februari Ini, Menkes Menghimbau Tetap Patuhi Protokol Kesehatan /Foto/Ilustrasi/Pixabay

KABAR TEGAL - Diprediksi puncak Omicron terjadi di akhir Februari 2022 ini, Menkes mengimbau masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan.

Pada Senin, 31 Januari 2022 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan pernyataan tentang prediksi puncak penyebaran covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Menurutnya, puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi di akhir Februari mendatang. Dalam keterangannya, Budi menyampaikan bahwa puncak gelombang Omicron di Indonesia bisa lebih besar dua sampai tiga kali daripada puncak gelombang varian Delta tahun lalu.

Baca Juga: Niat dan Jadwal Puasa Rajab, Ada 3 Hari untuk Anda Melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh

“Jadi kalau puncaknya kita dulu pernah 57 ribu [kasus] per hari kita mesti siap-siap dan hati-hati dan waspada, tidak perlu kaget kalau melihat di negara-negara lain itu bisa dua kali sampai tiga kali di atas puncak Delta,” kata Budi setelah menghadiri Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Menkes menghimbau masyarakat untuk lebih waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan membatasi mobilitas demi mengurangi resiko penularan covid-19.

Budi meminta masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 namun tanpa gejala atau OTG, kemudian yang mengalami gejala ringan, atau sedang, untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Baca Juga: Keistemewaan Bulan Rajab 2022 Jadwal, Amalan, Niat Puasa dan Bacaan Doa Beserta Artinya

“Sehingga Bapak-Ibu tidak usah khawatir kalau misalnya terkena tanpa gejala atau ada batuk, pilek sedikit, demam sedikit tapi saturasinya masih di atas 94-95 persen, dirawat saja di rumah. Biar rumah sakit diberikan untuk orang-orang memang yang membutuhkannya,” jelas Budi.

Ia juga menambahkan, bagi pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah dan membutuhkan obat-obatan, dapat melalui apotek atau melalui telemedisin aplikasi.

Terkait dengan vaksinasi, Menkes mengatakan pihaknya akan memprioritaskan pemberian vaksinasi kepada masyarakat yang belum menerima vaksin, terutama lansia dan anak-anak.

Baca Juga: Emak-emak di Tegal Deklarasikan 'Wadon Ganjar' untuk Dukung Ganjar Pranowo Maju Pilpres

Sebab kurang lebih 60 persen pasien Covid-19 yang meninggal dunia merupakan masyarakat yang belum divaksin atau belum mendapatkan vaksin dosis lengkap.

Dalam kesempatan yang sama, Menkes juga menerangkan ada beberapa negara yang juga tengah menghadapi gelombang Omicron.

Dengan catatan presentase kasus aktif Omicron di negara-negara tersebut berada di bawah varian Delta, tetapi secara nominal jumlah masyarakat yang masuk rumah sakit lebih tinggi dari varian tersebut.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Tags

Terkini

Terpopuler