Network
"Kendala lainnya juga adalah Pemerintah Desa yang belum responsif terhadap Perbup No. 87 Tahun 2022, kendala yang disampaikan yaitu terkait dengan anggaran dan data difabel di desanya yang masih belum valid, menurut mereka," ujar Khambali.
Lebih lanjut, bahwa OPD yang sangat strategis adalah DInas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes), menurutnya, Dispermasdes sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk tenaga pendamping desa untuk sama-sama mendorong agar Perbup tersebut bisa terimplemantasikan.
"Sejauh ini dari 10 desa hanya 1 desa yang belum ada progres, memang kami akui karena terkendala pada SDM.
Khambali berharap dengan adanya Perda dan Perbup tersebut, difabel di Kabupaten Tegal yang tersebar di desa-desa mendapatkan akses program dan Pemdes diseluruh Kabupaten Tegal bisa mengimplementasikannya.
Baca Juga: Kemandirian Kaum Difabel Tegal Dalam Mencari Nafkah: Rintis Warung Difabel
"Dari Kami, Difabel Slawi Mandiri, kedepannya kami siap dan mampu untuk berkolaborasi ketika ada Pemerintah Desa yang ingin mengembangkan desa inklusi dengan melihat praktek baik yang sudah kita lakukan," tuturnya.
Disinggung tentang persiapan Hari Difabel Internasional (HDI) Ke-31 tahun 2023, Khambali menuturkan, untuk persiapan HDI 2023 akan dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Desember 2023..
"Pada pelaksanaannya akan berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Tegal, kami juga mengajak komunitas difabel dan anggota DSM untuk berpartisipasi penuh. Untuk agenda HDI 2023, nanti akan diadakan long march, pentas seni dan ramah tamah," pungkasnya.***
