Angka Stunting di Kabupaten Tegal Turun 5,7 Persen Poin

- 18 Agustus 2023, 15:57 WIB
Bupati Tegal Umi Azizah menyebutkan bahwa berdasarkan data SSGI angka stunting di Kabupaten Tegal turun 5,7 persen poin. Hal tersebut diungkapnya saat menjadi narasumber Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting se-Eks Karisidenan Pekalongan di Hotel Santika Pekalongan.
Bupati Tegal Umi Azizah menyebutkan bahwa berdasarkan data SSGI angka stunting di Kabupaten Tegal turun 5,7 persen poin. Hal tersebut diungkapnya saat menjadi narasumber Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting se-Eks Karisidenan Pekalongan di Hotel Santika Pekalongan. /Dok. Humas Pemkab Tegal/

“Penurunan kasus diare ini memiliki relevansi positif terhadap penurunan angka stunting,” tandanya.

Selain itu, upaya lain penanganan stunting melalui intervensi gizi sensitif adalah merehab rumah tidak layak huni (RTLH).

Menurutnya, kasus balita stunting dapat berawal dari kondisi lingkungan rumah tinggal yang tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga balita mudah sakit. Jumlah RTLH yang berhasil dipugar sepanjang tahun 2014-2022 mencapai 10.907 unit.

Baca Juga: Realisasi Investasi Semester I Kabupaten Tegal Tahun 2023 Capai Rp1,03 Triliun

“Upaya ini terlihat berat, tidak mudah. Tapi semuanya akan terasa ringan dan menjadi mudah jika diniati ibadah. Salah satunya mengamalkan surat An-Nisa ayat sembilan (Alquran), hendaklah kita tidak meninggalkan keturunan yang lemah. Maka penanganan stunting ini termasuk upaya kita mencegah lahirnya generasi lemah yang jika tidak ditangani secara benar dan sungguh-sungguh akan menjadi beban umat di kemudian hari dan persoalan daya saing bangsa di masa depan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih mengungkapkan prevalensi balita stunting secara nasional berhasil diturunkan dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022, termasuk di Jawa Tengah yang juga mengalami penurunan, dari 20,9 persen menjadi 20,8 persen.

“Hal ini berarti masih harus bekerja keras untuk dapat menurunan angka stunting minimal 3,4 persen per tahun agar di tahun 2024, prevalensi stunting Jawa Tengah bisa berada di bawah 14 persen,” kata Eka.

Baca Juga: Bangkom Jateng Award 2023, ASN Pemkab Tegal Raih Penghargaan Terbaik Keenam

Eka memaparkan, angka stunting beberapa daerah di eks-karesidenan Pekalongan tahun 2022 mengalami kenaikan, diantaranya Kota Pekalongan yang mengalami sedikit kenaikan dari 20,6 persen di tahun 2021 menjadi 23,1 persen di tahun 2022.

Menurutnya, penanganan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak seperti BKKBN saja, tapi harus sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah