Merusak Pemandangan! Masuk Wisata Guci Tegal Kini Disuguhkan Pemandangan Tak Sedap Mata, Ada TPS Dadakan

- 9 Juni 2022, 11:36 WIB
TPS sementara tak jauh dari gerbang masuk OW Guci Tegal
TPS sementara tak jauh dari gerbang masuk OW Guci Tegal /Kabar Tegal/Sandy /

KABAR TEGAL - Pandemi Covid-19 yang mulai melandai, membuat ribuan wisatawan kembali datang ke Obyek Wisata Guci Tegal setiap momen hari libur dan akhir pekan. Potensi alam yang indah, kehangatan air pegunungan yang alami menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong. Bukan hanya plancong lokal, tapi banyak juga dari luar daerah Kabupaten Tegal, seperti kawasan Pantura hingga Jawa Barat.

Namun, pariwisata di Guci Tegal yang mulai bergeliat ini tak dibarengi dengan tata kelola sampah yang baik. Tak jauh dari gerbang masuk tiket Guci Tegal, mata kita akan dimanjakan dengan suguhan suasana pegunungan yang asri nan hijau. Tapi setelah itu, tiba-tiba kita disuguhkan pemandangan tumpukkan sampah yang tak sedap.

Satu area lahan kosong milik Pemkab Tegal, kini jadi penampungan sampah sementara (TPS). Luasnya diperkirakan lebih dari 500 meter persegi. Sampah rumah tangga dan pelaku wisata Guci Tegal terhampar rata, bahkan mulai meninggi. Bau menyengat pun tak terelakkan.

Lahan milik Pemkab Tegal yang dijadikan TPS dadakan / Kabar Tegal / Sandy
Lahan milik Pemkab Tegal yang dijadikan TPS dadakan / Kabar Tegal / Sandy

Baca Juga: Truk Pengangkut Sampah Terpaksa Antri karena Kondisi TPA Penujah Penuh dan Keterbatasan Alat Berat

Menurut warga yang ada di sekitar, TPS “dadakan” itu mulai membuat warga khawatir. Pasalnya, Guci yang menjadi daya tarik pelancong dengan keindahan alam dan suasana nan asri ini, kini pelancong disuguhkan dahulu dengan pemandangan tak sedap mata.

“Nanti wisatawan kapok datang kesini lagi,” ungkap salah satu warga.

Kepala UPTD Guci, M Khasib, ketika dihubungi lewat pesan singkat menjelaskan pihaknya tengah melakukan upaya dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Dirinya menambahkan, bahwa sampah yang ada di area tersebut tak hanya sampah obyek wisata saja. Melainkan sampah rumah tangga Desa Guci, Dukuh Pekandangan, Dukuh Karanganyar, termasuk sampah dari lahan yang dikelola Perhutani dan BKSDA.

“Armada angkut sampah DLH infonya terbatas. Penanganannya harus lintas sektoral mas. Setidaknya kita sudah rakor sampah tiga kali, melibatkan DLH, Dispermades, Kecamatan Bojong, Bumijawa, Desa Guci, Desa Rembul, Kompak, Kosambi, dan Karabinar. Termasuk Perhutani dan BKSDA,” jelas Khasib Selasa, 7 Juni 2022.

Baca Juga: Sampah Menggunung, Alat Berat Rusak, TPA Penujah Butuh Penanganan Cepat

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x