Proyek 'Malioboro' Tegal Terus Ditentang, Kali Ini Giliran PKL Ahmad Yani Demo Tolak Food Truck

- 18 Januari 2022, 22:47 WIB
Paguyuban PKL Tegal Poci Laka-laka tolak food truck Malioboro Tegal
Paguyuban PKL Tegal Poci Laka-laka tolak food truck Malioboro Tegal /Kabar Tegal / Sandy/

KABAR TEGAL - Niat hati Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal untuk menjadikan kawasan Jalan Ahmad Yani sebagai "Malioboro" nya Tegal terus menuai banyak polemik.

Setelah sebelumnya dipastikan tidak selesai tepat waktu, revitalisasi jalan Ahmad Yani menjadi Malioboro-nya Tegal yang telah menelan anggaran Rp 9 Milyar ini kini pun mendapat pertentangan dari Pedagang Kaki Lima (PKL) Poci Tegal Laka-laka. 

Selasa, 18 Januari 2022 puluhan orang eks PKL Jalan Ahmad Yani menggelar unjuk rasa dan deklarasi Paguyuban PKL Poci Tegal Laka-laka tepat di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kota Tegal. Selain menolak revitalisasi Jalan Ahmad Yani, mereka juga menolak pengadaan food truck yang dianggap membebani pedagang. 

Baca Juga: Sidang Perdana Class Action PKL Jalan Ahmad Yani City Walk Tegal Ditunda

PKL Jalan Ahmad Yani membentangkan spanduk menolak food truck
PKL Jalan Ahmad Yani membentangkan spanduk menolak food truck
Deklarasi tersebut juga dihadiri oleh para aktivis Kota Tegal, diantaranya Ketua Umum LSM Abang Tidar Ery Sudjono, dan Ketua Aliansi Tolak Proyek Ahmad Yani, Fauzan Jamal. 

PKL Poci Tegal Laka-laka merupakan paguyuban PKL yang berdagang di kawasan Jalan Ahmad Yani sejak sebelum adanya revitalisasi. 

"Dulu sebelum ada proyek Jalan Ahmad Yani, mereka direlokasi ke jalan Cokroaminoto dan Setia Budi untuk sementara menunggu revitalisasi rampung," jelas Fauzan Jamal, Ketua Aliansi Tolak Proyek Ahmad Yani. 

Baca Juga: Tak Digubris, Warga Jalan Ahmad Yani Bentangkan 90 Spanduk Perlawanan Proyek 'Malioboro' Tegal

Namun ditambahkan Fauzan, para PKL jika hendak kembali berdagang di Jalan Ahmad Yani diharuskan membeli food truck seharga harga ratusan juta rupiah. 

"Ini sangat mustahil, pendapatan mereka sangat-sangat minim, tiba-tiba diharuskan membeli food truck dengan harga ratusan juta. Ini artinya pemerintah mengusir para PKL dengan cara yang halus," tegas Fauzan. 

Senada dengan Fauzan, Ketua LSM Abang Tidar, Ery Sudjono juga mengingatkan Pemkot Tegal untuk melakukan kajian ulang terhadap proyek ambisius Jalan Ahmad Yani. 

Baca Juga: Kerap Buat Kebijakan Tidak Pro Rakyat, Dedy Yon Disebut Sebagai Walikota Terunik se-Indonesia

"Sejak awal kita sudah rewel, bolak balik mengingatkan Pemkot Tegal bahwa belum layak, karena belum ada kajian tekhnis dan kajian secara ekonomi. Belum lagi molornya pekerjaan revitalisasi, membuat ratusan pertokoan juga mengalami penurunan omset," ujar Ery Sudjono.

Dari data yang diperoleh, harga satu buah food truck dibandrol dengan harga Rp 290 juta, dengan mesin truk bekas dan karoseri yang baru. Sedangkan untuk truk dengan mesin dan karoseri baru dipatok tak kurang dari harga Rp 350 juta.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x