Dibalik Sukses Lagu Tegalan 'Setan Kopet' Jaka Nyong, Inilah Sosok yang Berperan Penting di Dalamnya

- 9 Desember 2021, 20:13 WIB
Jaka Nyong dengan Anto Tedjo
Jaka Nyong dengan Anto Tedjo /

KABAR TEGAL - Musisi Tegal Jaka Nyong kini dikenal banyak orang lantaran salah satu lagunya yang berjudul Setan Kopet.

Lagu Setan Kopet berisikan tentang kekesalan karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai menggunakan bahasa Tegalan.

Fokus berkarir dalam daerahnya, meski terbilang penyanyi tegalan baru, namun, sudah membuahkan hasil yang cukup membuat namanya dikenal.

Baca Juga: Total 9 dari 12 Santriwati Telah Melahirkan Akibat Pemerkosaan yang Dilakukan Guru Pesantren Herry Wirawan

Salah satu lagu yang cukup populer adalah Setan Kopet, hanya butuh waktu tujuh bulan saat ini sudah ditonton sebanyak 3 ribu penayang di YouTubenya.

Waktu tujuh bulan terbilang cukup singkat jika bicara lagu dengan bahasa daerah.

Tanpa banyak orang ketahui ternyata ada sosok penting dibalik suksesnya lagu Setan Kopet milik Jaka Nyong.

Yaitu seorang komposer handal dari Kabupaten Brebes, Anto Tedjo atau Anto Anthonic.

Baca Juga: Bejat! Herry Wirawan, Guru Pesantren Perkosa Santriwati Meski Sedang Haid

Menurut Jaka Nyong, Ia adalah arranger dan komposer yang telah menciptakan banyak karya terbaik, lagu daerah Tegal, Brebes maupun lagu-lagu yang lain.

"Cukup banyak kontribusi yang Ia berikan untuk melestarikan lagu Tegalan melalui sebuah karya seperti lagu: Mendem Ciu, Belih Kere, Somplak, Wurung, Setan Kopet dan lain-lain," katanya.

Lebih lanjut, Jaka sampaikan, lagu Setan Kopet adalah bukti nyata kepiawaian beliau dalam berkarya,

"Sehingga kami sebagai warga Tegal sangat berterima kasih atas karya-karyanya untuk lagu Tegalan," tambahnya.

Baca Juga: Modus Rayuan Hingga Paksaan Herry Wirawan Perkosa Santriwati: Kamu Harus Ngertiin Kondisi Bapak

Anto saat ditanyai tim Kabar Tegal terkait racikan lagu Setan Kopet adalah kolaborasi antara dangdut dan etnic jawa.

"Lagu setan kopet saya mengkolaborasikan antara musik dangdut dan etnic jawa, sehingga menghasilkan musik yg unik lucu tapi tetap ada unsur ketradisionalnya sehingga bisa dinikmati di semua kalangan," katanya.

Dirinya mengaku berawal dari pemain orkes biasa hingga menjadi komposer musik dan sudah empat tahun.

"Saya jadi komposer kurang lebih baru empat tahunan ini, sebelumnya hanya pemain orkes dan solo organ dari tahun 2000. Mulai kerja sama dengan mas Jaka dua tahun yang lalu di awali lagu mendem ciu kemudian menyusul setan kopet, beleh kere dll," terangnya.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Beri Perlindungan Bagi Penyandang Disabilitas untuk Kesetaraan Hak

Lebih lanjut, Anto berharap pada insan seni agar berkarya di daerahnya sendiri untuk melestarikan budaya lokal.

"Harapan saya untuk insan seni Brebes dan Tegal mari berkarya untuk daerahnya supaya bisa berkembang dan bisa melestarikan budaya lokal kita," pungkasnya.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x