Lebih lanjut, menurut Toto untuk kapal yang sedang dalam perbaikan beda. Sementara dirinya menyebutkan belum mengarah pada kapal-kapal yang bersandar karena alasan sedang menunggu perizinan.
Baca Juga: Data Polri Dibobol, Hacker dari Brasil Mengaku tidak Mendukung Pemerintah
"Untuk perizinan, saya belum mengarah kesana," katanya.
Dalam melaksanakan pemeriksaan, Toto mengatakan karena kapal terbakar habis dan tenggelam ya saya belum bisa memeriksa berlebih. Cuma sementara ini mencari keterangan atau saksi-saksi dari yang punya kapal dan yang punya kapal belum memberi keterangan lebih dalam lagi," pungkasnya.
Terdapat 3 jenis kapal dari 13 kapal yang menjadi korban kebakaran, yakni 10 kapal Cantrang, 2 kapal Gilnet dan 1 kapal Cumi. Pemiliknya terdiri dari 5 orang yang satu diantaranya warga Jakarta.
Sebagaimana diketahui, Polda Jawa Tengah menerjunkan tim laboratorium forensik (labfor) untuk menyelidiki penyebab kebakaran 13 kapal di galangan kapal Tegal Shipyard Utama jalan Bali, Kota Tegal.
Kapolda Jateng melalui Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, mengatakan hal itu pada Kamis 17 November 2021 siang.
"Ini dilakukan dalam rangka investigasi ilmiah untuk mengungkap penyebab kebakaran," kata Kabidhumas.
Lebih lanjut Kabidhumas juga menghimbau masyarakat Tegal dan sekitarnya untuk tidak mengunjungi lokasi kebakaran kapal.
Hal ini dikarenakan lokasi tersebut sudah terpasang police line dan masih ada kepulan asap serta sisa api meskipun relatif kecil.