Beri Bekal Keterampilan Kerja, Dikbud Kabupaten Tegal Gelar Program PKH dan PKK

5 Oktober 2023, 21:31 WIB
Bupati Tegal Umi Azizah saat membuka program PKH dan PKH di Aula Dinas Dikbud Kabupaten Tegal, Kamis, 5 Oktober 2023. /Kabar Tegal/Dwi Prasetyo Asriyanto/

KABAR TEGAL - Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal menggelar program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) dan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) di Aula Dinas Dikbud, Kamis 5 Oktober 2023.

Kegiatan PKH dan PKK tersebut dibuka langsung oleh Bupati Tegal Umi Azizah dan diikuti oleh 198 peserta terdiri dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) 19 orang, dan peserta kursus 179 orang.

Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Tegal, Fakihurrochim, mengatakan kegiatan PKH dan PKK tersebut bertujuan memberikan bekal keterampilan kerja bagi masyarakat yang tidak bekerja karena belum memiliki keterampilan.

Baca Juga: Amir Makhmud Resmi Jabat Sekda Kabupaten Tegal, Ini Pesan Bupati Tegal

"Diharapkan lulusan program PKH maupun PKK dapat bekerja pada perusahaan, industri manufaktur, industri jasa, maupun industri rumahan dan industri lainnya," kata Fakih.

Adapun peserta terdiri dari peserta pelatihan menjahit 55 orang, komputer 65 orang, otomotif 20 orang, tata rias pengantin 20 orang, dan tata boga sebanyak 19 orang.

Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penciptaan lapangan kerja, baik oleh pemerintah, terlebih sektor swasta tidak sebanding dengan pertumbuhan angkatan kerja setiap tahunnya.

Baca Juga: Bupati Tegal Resmikan Musala Baitul Atiq dan Kantin Sehat SMPN 1 Slawi

"Tenaga kerja usia produktif yang tersedia melimpah dan lapangan kerja yang terbatas ini menciptakan berbagai persoalan, terutama pengangguran terbuka yang sampai sekarang masih menjadi PR kita bersama," kata Umi Azizah.

Menurutnya, kondisi tersebut seringkali dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, seperti mendulang keuntungan dari rekruitmen tenaga kerja.

"Salah satunya yang sempat diangkat di media adalah kasus penipuan rekruitmen buruh pabrik oleh oknum atau calo yang meminta uang panjar supaya bisa masuk kerja di pabrik, tapi ternyata mereka di-prank, tidak disalurkan kerja ke pabrik dan orangnya menghilang. Dan herannya, yang jadi korbannya banyak," ujarnya.

Baca Juga: Bupati Tegal Nilai Digitalisasi Pengadaan Barang dan Jasa Efektif Tekan Korupsi

Disisi lain, kata dia, hal tersebut menunjukkan fenomena dunia kerja saat ini, dimana saat masuk di pabrik menjadi buruh, tidak sedikit yang kemudian keluar karena tidak siap mental dengan budaya kerja di lingkungan pabrik yang ketat dan disiplin.

"Maka, ini saya minta jadi catatan kawan-kawan di Lembaga Kursus dan Pelatihan, supaya yang diajarkan tidak hanya hard-skill, keterampilannya saja, apakah itu menjahit, mengoperasikan alat, komputer dan sebagainya, tapi juga soft-skill yang melatih mental supaya mereka ini benar-benar siap menghadapi kultur kerja yang berbeda, dengan kedisiplinan dan keteraturan kerja serta tekanan lingkungan kerja yang bisa saja membuat tidak nyaman," pungkasnya.***

 

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Tags

Terkini

Terpopuler